Solar Impulse-2, pesawat berbahan bakar tenaga surya, meninggalkan Mesir pada Minggu 24 Juli 2016 untuk menempuh leg terakhir menuju titik akhir penerbangan keliling dunia. Jika berhasil Impulse-2 akan menjadi pesawat non minyak pertama yang bisa berkeliling dunia.
Pesawat dengan kursi tunggal itu lepas landas dari Kairo untuk menembus kegelapan menuju Abu Dhabi, tujuan terakhirnya, dengan penerbangan diperkirakan memakan waktu 48 hingga 72 jam.
Penerbangannya diawali di Abu Dhabi pada Maret 2015, dipiloti bergantian oleh penerbang asal Swiss, Andre Borschberg dan Bertrand Piccard, dalam kampanye mereka membangun dukungan terhadap teknologi energi bersih.
Solar Impulse terbang tanpa setetes pun bahan bakar minyak, keempat mesinnya hanya mengandalkan tenaga surya, yang dikumpulkan melalui panel dengan lebih dari 17.000 sel surya di sayapnya.
Sinar matahari diserap pada siang hari kemudian disimpan dalam baterai, yang akan dialirkan sebagai tenaga listrik untuk menerbangkan pesawat pada malam hari.
Pesawat berbahan serat karbon dengan bentangan sayap melebihi Boeing 747 dan bobotnya setara mobil keluarga ini, dapat terangkat setinggi 8.500 meter dan melaju dengan kecepatan sekitar 55-100 kilo meter per jam.
“Proyek ini merupakan promosi besar-besaran mengenai teknologi bersih di seluruh dunia dan Solar Impulse merupakan ciptaan masyarakat internasional,” kata Piccard.
Pekan lalu pesawat itu mendarat di Mesir untuk pemberhentian kedua dari akhir dan keberangkatan dari Mesir menuju Uni Emirat Arab terlambat karena gelombang panas di Arab Saudi.
“Saya mulai memimpikan proyek ini 17 tahun yang lalu yaitu pada 1999 ketika saya mengakhiri perjalanan dengan balon udara yang mendarat di Mesir, dan kini 17 tahun kemudian saya lepas landas di tempat balon udara itu mendarat,” kata Piccard.
Baca juga: