Pentagon Tawarkan F-35 ke India, T-50 Bisa Terganjal

Pentagon Tawarkan F-35 ke India, T-50 Bisa Terganjal

Delegasi pejabat tinggi dan perwakilan dari beberapa perusahaan pertahanan AS, di bawah Menteri Pertahanan untuk akuisisi, teknologi dan logistik Frank Kendall akan tiba di India minggu depan. Salah satu agenda yang akan dibicarakan adalah review transfer senjata yang ada dan mengidentifikasi teknologi high-end baru untuk memperkuat kemampuan militer New Delhi.

Kendall, seorang pejabat tinggi Pentagon, akan tiba di New Delhi pada 27 Juli untuk pertemuan kelompok teknologi bersama dengan Menteri Pertahanan India.

Sumber yang sangat berkompten mengatakan kepada Financial Express Sabtu 24 Juli 2016.

bahwa beberapa petinggi perusahaan pertahanan termasuk General Atomics, Lockheed Martin, Boeing, Honeywell dan Raytheon akan menyertai dia dan mereka akan berinteraksi dengan industri pertahanan India pada pertemuan sarapan pada 27 Juli.

Dalam pernyataan bersama pada akhir kunjungan PM Modi baru-baru ini, AS menyambut ratifikasi India pada konvensi Kompensasi Tambahan untuk Kerusakan Nuklir awal tahun ini dan langkah-langkah signifikan yang diambil oleh Nuclear Power Corporation of India dan Westinghouse menuju finalisasi negosiasi kontrak pada Juni 2017  untuk membangun enam reaktor AP1000 di India pada tahun 2030.

Pernyataan bersama menyatakan, “Setelah selesai, proyek ini akan memenuhi janji perjanjian nuklir sipil AS-India, akan menciptakan lapangan kerja di Amerika Serikat dan India, dan kami akan maju bersama ke clean energi “.

General Atomics,  sedang dalam pembicaraan dengan Angkatan Laut India untuk sistem kedirgantaraan tak berawak, juga merupakan pemimpin dunia dalam sistem pemantauan radiasi untuk pembangkit listrik tenaga nuklir di lebih dari 120 situs global.

General Atomics mengincar peluang besar di India bersama dengan Westinghouse dan pembuat reaktor nuklir lainnya.

Vivek Lall, chief executive global General Atomics, juga akan berinteraksi dengan para pemimpin industri India.

Lockheed Martin dan Boeing telah menawarkan pergeseran seluruh fasilitas produksi ke India dalam pembangunan F-16 dan F/A-18.

“Kedua perusahaan telah membuat dua putaran presentasi untuk kementerian pertahanan. Lockheed Martin telah diberitahu oleh pihak berwenang bahwa India tidak tertarik pada F-16 dan Boeing melalui Tata Aerospace, sudah membuat komponen di India yang digunakan pada jet tempur,” kata sumber.

Namun, setelah mendapatkan izin dari pemerintahan Obama atas informasi apa yang bisa diberikan ke India oleh dua perusahaan kedirgantaraan, Lockheed Martin diharapkan untuk menawarkan F-35 untuk Angkatan Udara India dan Boeing mungkin menawarkan membuat lebih banyak bagian-bagian yang bisa dipasang di F/A-18.

India diketahui mengejar teknologi jet tempur generasi kelima. Negara ini telah melakukan kerjasama dengan Rusia dalam mengembangkan pesawat siluman tersebut. Rencananya India akan membangun jet tempur generasi kelima yang didasarkan pada T-50 Rusia yang masih dalam tahap uji prototype.

Namun kerjasama ini mengalami pasang surut yang menjadikan India sempat ragu untuk melanjutkan kerjasama ke tingkat selanjutnya. Dalam situasi seperti ini, tawaran F-35 akan menjadi alternative yang bisa dilirik India dan akhirnya mengganjal jalan T-50.

Baca juga:

http://www.jejaktapak.com/2015/03/23/t-50-f-22-f-35-hebat-mana-ini-perbandingannya/