Menipu Amerika
Barat dan Amerika telah menangkap dua fasilitas nuklir Iran. Pada tahun 2002, sebuah kelompok pembangkang Iran memberikan informasi ke Amerika Serikat tentang keberadaan sebuah fasilitas pengayaan skala besar di Natanz.
Pada tahun 2009, AS dan intelijen Eropa menemukan fasilitas pengayaan lain di Fordow yang terkubur jauh ke dalam gunung.
Namun Iran bukan satu-satunya negara yang mencoba menipu Amerika Serikat dan masyarakat internasional tentang program nuklirnya. Israel, seperti Walter Pincus tulis di Washington Post awal tahun 2015 ini yang menyebutkan Israel juga menyembunyikan rapat-rapat fasilitas nuklir mereka.
Pada 1950-an dan awal 1960-an, Pemerintah Israel berulang kali bergeming atas permintaan Amerik tentang pengembangan senjata dan sengaja berbohong kepada sekutu AS mereka dengan harapan memberikan program nuklir lebih banyak ruang untuk bernapas.
Pada tahun 1960, Israel menyebut reaktor Dimona, baik sebagai “textile plant” dan sebagai a “metallurgic research installation” untuk Departemen Luar Negeri AS. Menteri Luar Negeri Shimon Peres meyakinkan Presiden John F. Kennedy dalam sebuah pertemuan 1963 di Oval Office bahwa Israel tidak akan mengembangkan senjata nuklirnya.
Presiden Kennedy begitu khawatir tentang program senjata nuklir dan menuntut Israel memberi izin inspektur Amerika ke Dimona. Israel setuju untuk permintaan tersebut, tapi memastikan bahwa kunjungan tersebut tidak akan menyebabkan sesuatu yang memberatkan. Inspektur AS, menurut sebuah laporan investigasi yang panjang di The Guardian, tidak diizinkan untuk membawa peralatan mereka sendiri atau mengumpulkan sampel di lokasi. Sama saja bohong.