Penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin untuk kebijakan luar negeri Alexander Dugin mengklaim bahwa organisasi Gülenist Terror Organization (FETÖ) sengaja menciptakan krisis antara Turki dan Rusia dengan menembak jet tempur Rusia pada akhir November tahun lalu.
“Jatuhnya jet dan pembunuhan pilot adalah alat dari plot geopolitik,” kata Dugin, mengklaim bahwa upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli adalah karya bersama FETO dan AS. “Tujuannya AS adalah untuk mengeruhkan hubungan antara Moskow dan Ankara, yang telah memperbaiki hubungan, “tambahnya sebagaimana dikutip Daily Sabah Rabu 20 Juli 2016.
Menghadiri pertemuan di Ankara sehari sebelum upaya kudeta, Dugin mengatakan bahwa era baru akan muncul dalam hubungan antara Rusia dan Turki yang bahkan mungkin melampaui ikatan sebelumnya.
Pada pertemuan, mantan deputi Partai Keadilan dan Pembangunan dan sejumlah menteri hadir, Dugin mengatakan dia memperkirakan perubahan mendasar untuk lebih baik.
Menyinggung tentang jatuhnya jet tempur Rusia yang ditembak Turki pada tahun 2015, Dugin menduga bahwa hal itu diperintahkan oleh pasukan pemberontak yang mencoba memperkeruh hubungan antara kedua negara.
Dia juga mengatakan bahwa waktu serangan baru-baru ini di Bandara Internasional Istanbul Ataturk adalah signifikan, seperti yang terjadi tepat setelah Turki dan Rusia memulai proses normalisasi.
Hubungan antara kedua negara mencapai titik terendah pada November tahun lalu setelah jet Turki menembak jatuh sebuah Su-24 di perbatasan Suriah karena dituduh melanggar wilayah udara Turki.
Ankara telah melakukan beberapa upaya untuk menyelesaikan krisis dengan Rusia. Pada bulan April, Perdana Menteri Ahmet Davutoglu menawarkan pertemuan dengan para pemimpin Rusia untuk menyelesaikan sengketa diplomatik.
Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan Ankara mengharapkan “recovery” hubungan yang tegang dengan Rusia tetapi memperingatkan bahwa proses ini membutuhkan kesabaran karena mereka ingin mengakhiri “tuduhan tak berdasar.”
Pada akhir Juni, Erdogan memiliki percakapan telepon dengan Putin, menekankan pentingnya hubungan normalisasi, lebih dari tujuh bulan setelah krisis jet. Putin juga memerintahkan pencabutan pembatasan yang melarang semua warga Rusia dari pergi ke Turki untuk liburan.