Pada tahun 1970-an, Uni Soviet memulai sebuah proyek yang telah tidak dilakukan oleh angkatan laut di dunia selama puluhan tahun yakni membangun kapal perang besar atau battleship yang seukuran kapal perang dari Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Angkatan Laut Amerika telah menyerah untuk mengoperasionalkan kapal raksasa ini karena beban dan kerentanan. Mengapa harus mengkonsentrasikan segala kemampuan dalam satu kapal yang bisa dengan mudah menjadi korban peluru kendali dan torpedo?
Soviet tidak hanya membangun kapal, namun mempertahankan mereka dalam pelayanan bahkan setelah Perang Dingin berakhir. Awalnya ditujukan untuk mengancam kelompok tempur kapal yang paling berharga bagi Angkatan Laut AS dan kapal selam rudal balistik, sekarang kapal ini memainkan peran yang berbeda yakni untuk menunjukkan bendera dan memastikan bahwa dunia masih terus memandang Angkatan Laut Rusia sebagai kekuatan yang tidak bisa diremehkan.
Kirovs (Project 1144) berasal sebagai kapal penjelajah untuk melawan kapal selam bertenaga nuklir, yang dirancang untuk berburu kapal selam rudal Amerika, atau melindungi “benteng” nuklir Soviet dari kapal serangan AS dan Inggris.
Pada saat konsep awal mereka, Soviet tidak fokus pada kemampuan antikapal di kapal permukaan mereka. Namun, perbaikan dalam teknologi rudal, dikombinasikan dengan meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh kapal permukaan terutama kapal induk Amerika, maka Rusia membayangkan sebuah kapal yang bisa menggabungkan kekuatan perang permukaan dan perang melawan kapal selam.
Kapal yang bisa memenuhi semua misi ini harus sangat besar dalam standar Perang Dingin. Dibangun dengan beberapa sistem rudal permukaan ke permukaan P-700 Granit, Kirovs bisa mengancam kelompok tempur kapal induk barat sementara juga melaksanakan peran anti-kapal selam.
Menggusur 26.000 ton, Kirovs langsung membuat kerdil kapal permukaan Soviet yang sudah ada sebelumnya.
Amerika Serikat tidak membangun kapal perang permukaan seukuran ini sejak Perang Dunia II. Hanya kapal induk dan amfibi yang bisa melebihi Kirov dalam hal ukuran.
Kapal jelajah tempur juga melayani tujuan strategis lain yakni proyeksi kekuatan. Kirovs menggunakan kombinasi yang tidak biasa yakni propulsi nuklir dan uap untuk menghasilkan kecepatan tiga puluh knot, sementara pada saat yang sama memberikan cadangan dalam kasus kegagalan teknis.
Kirovs menjadi platform yang ideal untuk memproyeksikan prestise Soviet, membentuk inti dari gugus tugas yang dapat mempengaruhi perkembangan politik di seluruh dunia. Dalam jangka panjang, Angkatan Laut Soviet merencanakan akan mengoperasionalkan Kirovs dengan kapal induk bertenaga nuklir mereka yang akhirnya tidak pernah dibangun.
NEXT: DAMPAK
Pembangunan Kirov ini menjadi alasan US Navy mengaktifkan lagi kapal perang kelas Iowa. Meskipun kapal berbeda secara dramatis dalam kemampuan dan konfsi, kedua kapal sama-sama besar.
US Navy membayangkan untuk mengemas beberapa sistem baru ke lambung raksasa Iowa yang akan membuat mereka tangguh, kapal multi-tujuan.
Tetapi akhirnya, Angkatan Laut AS mengaktifkan recommission kapal perang hanya dengan modifikasi moderat, meningkatkan kemampuan serangan darat dan perang permukaan.
Kirovs menunjukkan bahwa armada permukaan Soviet bisa menimbulkan ancaman serius bagi kelompok tempur kapal induk AS dan potensi untuk melumpuhkan kapal selam rudal balistik AS.
Hal ini mengakibatkan peningkatan perhatian terhadap ancaman rudal jelajah konvensional, termasuk meningkatkan radar dan sistem pertahanan titik.
NEXT: LAYANAN DAN UPGRADE
Saat ini hanya Pyotr Velikiy, menjadi yang terakhir dari empat kapal kelas Kirovs yang tetap dalam pelayanan aktif. Angkatan Laut Rusia telah menggunakan Pyotr Velikiy untuk menunjukkan bendera di seluruh dunia untuk menunjukkan kekuatan laut Rusia.
Dia bahkan melakukan operasi anti pembajakan untuk waktu lama di Somalia yang mungkin menjadi salah satu ketidaksesuaian terbesar antara misi dan kemampuan kapal. Bagaimana kapal raksasa itu hanya digunakan untuk melawan bajak laut yang yang menggunakan kapal kecil dan senapan serbu.
Selama bertahun-tahun, rumor telah beredar tentang kembalinya tiga Kirovs lain ke layanan. Federasi Rusia pada tahun 2015 akhirnya memutuskan untuk memulai mereparasi menyeluruh dari Admiral Nakhimov, kapal ketiga kelas Kirovs, dan satu-satunya kapal selain Pyotr Velikiy yang menerima perawatan signifikan pasca-Perang Dingin.
Mereparasi akan menjadi hampir rekonstruksi penuh yang nyaris sama dengan membangun kembali kapal perang. Nakhimov akan menerima upgrade besar di radar dan elektronik, serta penambahan sistem peluncuran vertical untuk menggantikan radar yang ada dari SSMS.
Ini akan berfungsi untuk membuatnya kapal menjadi modern dan jauh lebih mampu. Ketika Nakhimov selesai pada 2018, Pyotr Velikiy dijadwalkan untuk menerima perlakuan yang sama selama periode tiga tahun.
Dua kapal lainnya sepertinya tidak akan pernah kembali ke layanan. Admiral Ushakov yang mengalami kecelakaan reaktor pada tahun 1990 dan tidak pernah sepenuhnya diperbaiki. Frunze (sekarang menjadi Admiral Lazarev) memasuki cadangan pada tahun 1994, dan kabarnya dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kirovs terus memenuhi, peran yang sangat nyata bagi kekuatan laut Rusia. Mereka dapat mengancam aset AS, sementara juga menyediakan platform yang bergengsi untuk menampilkan kehebatan maritim Rusia.
Mereka memang masih menggunakan model kapal permukaan dari gaya pada akhir Perang Dunia II, namun dapat membawa koleksi senjata yang tangguh, tergantung pada konfigurasi sistem tersebut.
Dengan asumsi bahwa upgrade dari Nakhimov dan Pyotr Velikiy terus maju, maka dalam beberapa dekade ke depan kapal ini masih akan menjadi ancaman yang menakutkan bagi siapapun.
Sumber: National Interest