Saab telah mengajukan proposal kepada pemerintah Indonesia untuk memasok pesawat tempur multirole Gripen JAS 39 untuk memenuhi persyaratan tempur udara Angkatan Udara Indonesia (TNI-AU
Peter Carlqvist, kepala Saab Indonesia, telah mengkonfirmasi kepada IHS Jane Saab menawarkan jet tempur Gripen C dilengkapi dengan upgrade kemampuan MS20 terbaru, yang sekarang beroperasi di semua jet Swedia dan merupakan standar dasar untuk ekspor Gripen masa depan.
Kemampuan baru dalam versi ini meliputi rudal luar visual MBDA Meteor dan Boeing GBU-39 Small-Diameter bomb
Tetapi Saab juga membuka opsi memasok versi Gripen E baru, yang diluncurkan pada bulan Mei di pabrik produksi Linköping di Swedia. Gripen E menawarkan beberapa perangkat tambahan dibanding C / D dalam hal kemampuan bertahan hidup, sensor, sistem umum, payload, komunikasi, kinerja, jangkauan, dan avionik.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/04/15/jas-39-gripen-vs-su-27-begini-perbandingannya/
Carlqvist mengatakan proposal yang fleksibel dari versi pesawat Gripen dapat diberikan kepada TNI-AU tapi perusahaan tetap “100%” berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan Indonesia untuk mengikut sertakan industri lokal. Usulan itu disampaikan awal tahun ini, meskipun Carlqvist mengatakan perusahaan masih menunggu proses penawaran resmi dimulai.
Persyaratan TNI-AU adalah program untuk menggantikan jet tempur Northrop F-5E Tiger II yang mulai beroperasi pada tahun 1980. Program ini diharapkan untuk akuisisi awal 16 pesawat dengan anggaran sekitar US$1.5 miliar, tapi bisa diperluas jauh di masa depan ketika TNI-AU merespon masalah teritorial di Asia Tenggara.
“Saab telah mengajukan proposal anggaran untuk satu skuadron generasi terbaru Gripen,” kata Carlqvist.
“Karena kita tahu pengiriman cepat adalah penting untuk Angkatan Udara Indonesia, Gripen C / D adalah versi yang diusulkan, tetapi jika waktu pengiriman lebih lama Gripen E dapat ditawarkan.”
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/05/26/jalur-evolusi-gripen/