Helikopter Prancis Ditembak Jatuh di Libya, 3 Prajurit Tewas

Helikopter Prancis Ditembak Jatuh di Libya, 3 Prajurit Tewas

Tiga tentara Prancis tewas di Libya setelah helikopter mereka ditembak jatuh. Presiden Prancis Francois Hollande Rabu 20 Juli 2016 mengatakan para prajurit tewas saat melakukan “operasi intelijen yang berbahaya.”

Pemerintah PBB Libya yang didukung menanggapi dengan mengatakan bahwa kehadiran mereka adalah “pelanggaran” kedaulatan bangsa. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “tidak senang dengan pengumuman pemerintah Perancis”.

Sebelumnya pada hari Rabu, juru bicara kementerian pertahanan Prancis Stephane Le Foll dikonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa pasukan khusus berada di Libya.

Sementara pada hari Selasa, Associated Press mengutip para pejabat Libya mengatakan milisi telah menembak jatuh sebuah helikopter Prancis. Serangan dilakukan pada hari Minggu di dekat kota Benghazi, dan tidak meninggalkan korban.

Libya telah terfragmentasi sejak 2011 setelah Kolonel Muammar Gaddafi digulingkan dari dengan bantuan serangan udara NATO.

Sekarang negara tersebut memiliki dua pemerintahan yang saling bermusuhan  yang memunculkan perang saudara berkepanjangan. Kekacauan telah memungkinkan ISIS kemudian mendapat ruang untuk berkembang.

Le Foll, dalam sebuah wawancara dengan radio France Info, Rabu, mengatakan pasukan khusus Prancis berada di Libya untuk “memastikan bahwa Prancis hadir di mana-mana dalam memerangi terorisme”.

Sementara Perancis sebelumnya mengatakan pesawat-pesawat tempur yang sedang melakukan penerbangan pengintaian di atas Libya, ini adalah konfirmasi resmi pertama bahwa Prancis memiliki pasukan khusus di negeri tersebut.

Kehadiran mereka pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Le Monde di bulan Februari  tetapi kemudian ditolak oleh para pejabat Libya.

Le Monde juga mengatakan bahwa para pejabat intelijen Prancis ditempatkan di dalam Libya untuk membantu memerangi ISIS.

Baca juga:

Sapi Kehausan, Helikopter Angkatan Udara Swiss Menyeberang ke Prancis