Site icon

Dentang Kematian, AS Setuju Jual Bom ke UEA Senilai Rp10,3 Triliun

Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan bom ke Uni Emirat Arab senilai US$785 juta atau sekitar Rp10,3 triliun untuk kampanye melawan ISIS yang dipimpin AS di Suriah dan Irak.

Sebuah pernyataan mengatakan Badan Kerjasama Pertahanan Keamanan AS, yang memfasilitasi penjualan senjata asing, mengatakan kepada anggota parlemen pada Selasa 19 Juli 2016 bahwa penjualan telah disetujui.

Anggota parlemen memiliki waktu 30 hari untuk memblokir penjualan, meskipun tindakan tersebut jarang terjadi karena penawaran secara hati-hati telah diperiksa sebelum pemberitahuan resmi.

Penjualan yang diusulkan meliputi 14.640 bom dan kit bimbingan, bersama dengan amunisi lainnya. Kit mengubah bom terarah menjadi amunisi presisi dengan sistem navigasi.

Washington sebagaimana dilaporkan Reuters memandang UEA sebagai sekutu Arab Sunni penting dalam memerangi ISIS, kelompok yang telah merebut sejumlah wilayah di Suriah dan Irak.

Al Dhafra Air Base UEA dihuni sekitar 3.500 tentara AS dan pesawat tempur serta pengintaian yang digunakan melawan militan. UAE telah mengambil bagian dalam serangan udara terhadap ISIS di Suriah, meskipun para pejabat AS ingin sekutu Teluk Arab memperluas kontribusi mereka untuk kampanye udara.

Terpisah, Departemen Luar Negeri AS juga menyetujui penjualan 246 rudal dan peralatan lainnya ke Jepang senilai US$821 juta   yang akan digunakan untuk pertahanan di laut di Asia Timur dan wilayah udara Pasifik Barat. Menurut Pentagon rudal akan digunakan pada dua kapal baru yang dibangun oleh Jepang. Kontraktor utama akan dipegang Raytheon Co dan BAE Systems, kata Pentagon.

Baca juga:

Dan Inilah Bomber Paling Berbahaya Rusia

Exit mobile version