Sebagai pesawat paling canggih yang dimiliki Angkatan Udara Amerika, F-22 mendapat permintaan tinggi sehingga pilot dan awak Raptor terus menerus melakukan penyebaran untuk misi latihan dan perang.
Tidak diragukan lagi bahwa Raptor sebagai salah satu pesawat terbaik Angkatan Udara. Meski hanya memiliki 186 pesawat, menurut Air Combat Command, kemungkinan dunia akan melihat lebih dari itu pada bulan-bulan mendatang.
“Gambaran menyeluruh tentang bagaimana kita modernisasi F-22 adalah bahwa kita sedang mencari kemampuan yang tidak dapat diisi oleh seluruh negara,” kata Mayor. Justin Anhalt, seorang perwira F-22 requirements officer and program element monitor
kepada Air Force Times 8 Maret 2016 lalu.
“Kami sangat fokus pada peningkatan ancaman udara ke uara yang menantang baik untuk Amerika maupun koalisi kami dan bagaimana kami dapat membantu mereka,” kata Anhalt. Anhalt bekerja di bawah ACC’s plans and programs fighter requirements office di Joint Base Langley-Eustis, Virginia.
Pesawat baru-baru ini dilengkapi dengan Air Intercept Missile-9X Sidewinder. Meski senjata ini tidak asing dengan pesawat seperti F-15C dan F / A-18C, tetapi integrasi dengan Raptor akan memunculkan kekuatan yang tidak bisa dianggap enteng oleh siapapun.
Letnan Kolonel David Skalicky, komandan 90th Fighter Squadron mengatakan pada 1 Maret 2016, FS 90, dari Joint-Base Elmendorf-Richardson, Alaska, menjadi unit tempur F-22 pertama yang dilengkapi dengan rudal intercept. “Ini adalah kemajuan besar dalam kemampuan membunuh F-22,” kata Skalicky.
Angkatan Udara juga terus bekerja dalam membangun komunikasi F-22 dengan pesawat lain dengan Link-16 yang akan memungkinkan Raptor beroperasi bersama dengan pesawat generasi keempat baik milik Amerika maupun NATO dan mitra lain.
“Untuk diingat, bagaimanapun, itu adalah fokus sampai tahun 2020-an awal, tapi kemudian setelah itu, fokus kami untuk modernisasi bagaimana kita dapat menjadi unit tempur yang lebih baik dengan F-35,” katanya.
Untuk melawan ancaman yang meningkat seperti dari Rusia dan China menjaga F-22 Raptor untuk tetap tangguh bersama dengan F-35 adalah prioritas utama. “Sekarang adalah waktu untuk melihat bagaimana kita mengintegrasikan dengan F-35 sehingga kami dapat lebih baik menyelesaikan misi,” kata Anhalt