More

    Tewaskan 120 Warga Sipil, Suriah Sebut Jet Tempur Prancis Lakukan Pembantaian

    on

    |

    views

    and

    comments

    Kementerian Luar Negeri Suriah pada Selasa 19 Juli 2016  mendesak PBB agar mengutuk serangan udara Prancis, yang ditujukan ke satu kota kecil di Suriah Utara, dan menewaskan 120 warga sipil, kata kantor berita resmi Suriah, SANA.

    Kementerian tersebut menyatakan pesawat tempur Prancis, bagian dari koalisi anti-teror pimpinan AS, menyerang Desa Tukhan Al-Kubra di pinggir utara Kota Kecil Manbej di Provinsi Aleppo pada Selasa pagi. Pesawat itu melakukan pembantaian berdarah terhadap warga sipil di sana.

    Seluruh anggota banyak keluarga habis sekibat pemboman gencar oleh Angkatan Udara Prancis, kata Kementerian tersebut di dalam pernyataan yang dikirim ke PBB dan organisasi yang berafiliasi pada badan dunia tersebut.

    “Agresi Prancis telah menewaskan 120 warga sipil, kebanyakan adalah anak kecil, perempuan dan orang tua,” kata pernyataan itu, sebagaimana dikutip Xinhua. Ditambahkannya, nasib puluhan warga sipil lain masih belum diketahui.

    Pada Selasa pagi, beberapa laporan mengenai serangan udara yang ditujukan ke Manbej pertama kali disiarkan oleh Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.

    Kelompok pengawas tersebut menyatakan koalisi pimpinan AS menyerang Manbej, sebagian bagian dari bentrokan militer yang dilancarkan di sana antara IS dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) –kelompok gerilyawan Suriah dukungan AS, yang melancarkan serangan di bawah lindungan udara AS pada Mei lalu untuk menguasai kota kecil itu.

    Kementerian Suriah tersebut menyatakan pesawat tempur AS melancarkan serangan udara terhadap Mandej pada Senin 18 Juli dan menewaskan 20 warga sipil.

    Suriah juga kembali menyampaikan pendapat bahwa serangan udara pimpinan AS di Suriah tidak sah.

    Kementerian itu menuduh koalisi tersebut mengarahkan senjatanya terhadap warga sipil yang tidak berdosa dan prasarana, bukan mengarahkannya ke kelompok teror.

    “Suriah menekankan siapa pun yang ingin memerangi pelaku teror harus berkoordinasi dengan Pemerintah Suriah,” kata pernyataan tersebut.

    Pernyataan Barat mengenai oposisi moderat di Suriah, katanya, telah membuat malu dan tak bisa diterima. “Amerika Serikat, Qatar, Prancis, Arab Saudi dan Inggris terus mendukung kelompok pelaku teror di Suriah, yang menjadi tanda jelas mengenai keterlibatan negara itu dengan kelompok pelaku teror,” kata Kementerian tersebut.

    Kementerian itu menambahkan kejahatan semacam itu akan membuat menghalangi militer Suriah untuk melaksanakan kewajibannya dalam memerangi kelompok teror.

    Koalisi  anti-teror pimpinan AS telah mendukung SDF untuk merebut kembali kota kecil tersebut sejak Mei, dan sejauh ini mengepung petempur ISIS serta tak kurang dari 100.000 warga sipil di kota kecil itu.

    Manbej memiliki kepentingan strategis bagi gerilyawan dukungan AS karena lokasinya di dekat Turki. Merebut Manbej akan melucuti kubu penting IS di dekat Turki.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this