More

    Korut Akui Lakukan Simulasi Serangan ke Pangkalan Militer Korea Selatan

    on

    |

    views

    and

    comments

    Korea Utara menegaskan uji peluru kendali balistik yanag dilakukan merupakan peragaan menyerang pelabuhan dan bandar udara Korea Selatan, yang digunakan militer Amerika Serikat.

    Pernyataan yang dikeluarkan Rabu 20 Juli 2016 itu diduga merujuk pada peluncuran tiga peluru kendali oleh negara tersebut sehari sebelumnya..

    Pemimpin Korut, Kim Jong-un, mengawasi uji itu dan peragaan tersebut dikabarkan menunjukkan keberhasilan meledakkan senjata nuklir, yang terpasang di peluru kendali, kata kantor berita Korut, KCNA.

    Namun Korut tidak memberi keterangan waktu peragaan itu, melainkan hanya melaporkan kegiatan pemimpin negara tersebut tanpa keterangan waktu dan tempat.

    Baca juga:

    Terus Gagal, Ada Apa dengan Rudal Musudan Korea Utara?

    Rodong Sinmun, koran Partai Buruh, menyiarkan foto Kim dengan ajudan militernya tengah mengamati uji rudal tersebut.

    Korut menembakkan tiga rudalnya hingga meluncur sejauh 500 dan 600 kilometer ke arah laut dari pesisir timurnya, kata militer Korsel.

    Itu adalah uji terkini seusai sejumlah langkah provokatif negara tertutup tersebut. Sebelumnya, Korut turut menggelar simulasi senjata nuklir.

    Uji rudal dan senjata nuklirnya itu dinilai banyak pihak melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    “Simulasi itu dilakukan dengan membatasi jangkauan tembak, tetapi tetap ditujukan seolah menyerang pelabuhan dan bandar udara Korsel, lokasi ditempatkannya perangkat perang nuklir imperialis Amerika Serikat yang harus dihancurkan,” kata KCNA.

    “Simulasi ini kembali menguji fitur peledak senjata nuklir, dipasang di ujung rudal dalam ketinggian yang dirancang untuk menyerang wilayah sasaran,” katanya.

    Yang-uk, peneliti senior Forum Pertahanan dan Keamanan Korea, juga penasihat kebijakan Angkatan Laut Korsel mengatakan, ada bukti cukup kuat, menunjukkan Korut berhasil mengembangkan senjata nuklir untuk rudalnya.

    “Hal itu adalah pengingat jika mereka terus melanjutkan pengembangan tersebut, risiko untuk kita akan terus meningkat,” tambahnya.

    Peluncuran rudal pada Selasa dinilai sebagai upaya menampilkan kekuatan militer Korut usai Korsel dan AS memilih suatu wilayah di selatan untuk pemasangan sistem anti-rudal, disebut “Terminal High Altitude Area Defence” (THAAD) guna mengantisipasi ancaman Korut.

    Baca juga:

    http://www.jejaktapak.com/2016/05/24/mengintip-misteri-militer-korea-utara/

    Korut mengancam langkah tersebut dengan  tanggapan fisik. “Sikap itu merupakan sinyal bahwa rencana perang (AS) tidak dapat berhasil, karena jika sistem tersebut diaktivasi maka Korut akan langsung menyerangnya,” kata Joshua Pollack, editor jurnal Nonproliferation Review, berpusat di AS.

    Media pemerintah Korut menyebut duta besar AS untuk Korsel, Mark Lippert sebagai “pengacau dengan mental terbelakang” dan “penjahat perang yang bengis,” pada Selasa.

    Pada awal bulan ini, pemerintah AS menerbangkan jet tempurnya di kawasan negara tersebut. Korut sering menyiarkan kecaman terhadap pemerintah Korsel dan AS.

    Korut dan negara demokratis yang cukup makmur, Korsel, secara teknis masih berperang, mengingat konflik pada 1950 sampai 1953 diselesaikan dengan gencatan senjata, bukan kesepakatan perdamaian.

    Korut kerap mengancam akan menghancurkan Jepang, Korsel beserta sekutu utamanya, AS. Angkatan udara AS menyatakan Lippert dalam proses adaptasi menerbangkan pesawat tempur F-16 pada 12 Juli guna memiliki pemahaman lebih baik terkait kesepakatan pertahanan AS dan Korsel terhadap Korut.

    Baca juga:

    Membedah Kekuatan Korea Utara

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this