More

    Joint Stand Off Weapon: Terus Berevolusi Meski Sepi Pembeli

    on

    |

    views

    and

    comments

    Angkatan Laut Amerika telah memutuskan untuk menempatkan glide bomb versi terbaru (Blok III) AGM-154 JSOW (Joint Stand Off Weapon) ke dalam produksi massal. Apa yang membuat Blok III istimewa adalah bahwa rudal ini memiliki data link digital Link-16.

    Blok III sukses dalam uji perttama pada 2014. Sistem bimbingan penginderaan video link/heat juga cukup akurat untuk mencari dan menemukan sebuah pintu masuk gua, terbang ke dalamnya dan kemudian meledak. Dua rudal diuji dan keduanya mampu melakukannya. Ini adalah bagian dari upgrade yang sedang dilakukan untuk JSOW.

    Putaran terakhir tes di 2015 memverifikasi bahwa perangkat lunak baru dapat menangani target kapal bergerak. Tes final termasuk memverifikasi bahwa Blok III dapat menangani penanggulangan elektronik.

    JSOW telah terus-menerus ditingkatkan sejak tahun 1990-an. Pada tahun 2013 versi JSOW-ER (ER: extended range) selesai pengujiannya. Mesin jet kecil bisa mendorong JSOW hampir 500 kilometer. Biasanya, JSOW mampu meluncur hingga 22-130 kilometer tergantung pada ketinggian itu dijatuhkan dari mana).

    Versi JSOW-ER juga telah dalam pembangunan selama enam tahun dan telah tertunda karena masalah teknis dan kurangnya pemesanan. JSOW pertama mulai beroperasi pada akhir 1990-an. Australia, Kanada, Yunani, Finlandia, Polandia, Singapura, Turki, dan Belanda telah membeli dalam jumlah kecil. Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS telah membeli lebih dari seribu dan 400 digunakan di Balkan, Irak, dan Afghanistan. Jangkauan dan kemampuan untuk menemukan gua tampaknya untuk mengirim pesan ke Iran dan Korea Utara.

    JSOW pada dasarnya adalah sebuah bom pintar yang memiliki sayap. Yang memungkinkan untuk meluncur hingga 130 kilometer. Rentang sekitar 22 kilometer jika dijatuhkan dari ketinggian rendah. JSOW juga memiliki sirip yang lebih rumit dan perangkat lunak yang memungkinkan untuk mengikuti rute tertentu. Seperti bom pintar bersayap JDAM, JSOW menggunakan bimbingan GPS dan inersia (sebagai cadangan) untuk menemukan target.

    Versi C memiliki sistem terminal bimbingan menggunakan IR (inframerah, seperti sensor untuk panas) untuk presisi tambahan. Seperti JDAM, JSOW akan memukul pada jarak 10 meter dari titik tujuan hanya menggunakan GPS (atau sekitar 30 meter menggunakan sistem cadangan INS). JSOW juga dapat menyerang kapal bergerak.

    Ada tiga jenis hulu ledak JSOW. AGM-154A membawa 145 bom yang menyerang personel dan kendaraan. AGM-154B berisi enam bom SADARM yang mencari dan menghancurkan kendaraan lapis baja pada area 300-600 meter dan RUPS-154C yang membawa 361 kg hulu ledak yang dapat menembus beton sebelum meledakkan bahan peledak tinggi yang dibawanya. Model ini berisi video link yang memungkinkan untuk memukul target yang sangat kecil (seperti masuk melalui jendela). Versi C1 mampu mencapai target bergerak.

    Setiap JSOW beratnya 500-618 kg tergantung pada jenis. Tidak banyak JSOW yang telah dibeli karena tidak ada banyak permintaan untuk mereka. Tujuan dari senjata ini adalah untuk menjaga pesawat bisa menyerang dari jarak jauh hingga aman dari sistem pertahanan anti-pesawat musuh.

    Beberapa JSOW telah digunakan di Irak (antara 1999 dan 2003) dan Afghanistan (2001). Tetapi dalam banyak kasus, JDAM jauh lebih murah dengan harga sekitar US$30.000 untuk satu rudalnya sementara JSOW seharga US$490.000. Tetapi melawan musuh yang lebih baik dilengkapi, seperti China, Suriah, Iran, atau Korea Utara, JSOW akan lebih berguna, dan itulah sebabnya JSOW tetap dalam produksi dan pengembangan dilanjutkan pada JSOW ER.

    JSOW ER mirip dengan rudal JASSM yang lebih berat dan lebih lama yang memasuki layanan lebih dari satu dekade setelah JSOW dan pembangunan tertunda menyebabkan Angkatan Laut AS mundur dari program JASSM dan memilih JSOW ER dan SLAM ER karena merka perlu untuk menghemat. Penundaan dalam mendapatkan JASSM ke layanan diaktifkan bisa mendapatkan lebih banyak JSOW.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this