Angkatan Laut Inggris kemungkinan akan kehilangan drone ScanEagle tanpa pengganti. Hal ini karena Flexible Deployable Unmanned Air System (FDUAS) yang menjalankan program tersebut tidak mendapat dukungan dana hingga tidak bisa dilanjutkan.
IHS Jane mengutip informasi Angkatan Laut Inggris melaporkan Jumat 15 Juli 2016 bahwa operasi UAS shipborne dengan Boeing-Insitu ScanEagle akan berakhir pada November 2017 ketika kontrak Urgent Operational Requirement (UOR) dengan Boeing berakhir.
Dengan FDUAS gagal untuk mendapatkan dukungan dalam Tahunan Anggaran 16 RN akan kehilangan kemampuan untuk menyebarkan penerbangan tanpa awak pada frigat mereka.
Penghapusan ScanEagle dari layanan juga tampaknya bertentangan dengan keinginan Royal Navy untuk meningkatkan penggunaan sistem tak berawak otonom Unmanned Warrior 16′ (UW16)
UOR untuk UAS maritim ditujukan menyediakan kemampuan intelijen pengawasan, dan pengintaian secara berkelanjutan dan dimulai pada 2012.
Juni 2013 Boeing Defense Inggris dikontrak untuk memberikan kemampuan ini. Kontrak pada awalnya berlangsng hingga Maret 2015 yang kemudian diperpanjang hingga 2017.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/06/27/5-angkatan-laut-paling-kuat-pada-2030/
Sejak 2014, UAV ScanEagle telah beroperasi dari frigat Type 23 HMS Somerset, HMS Northumberland, HMS Kent, HMS Richmond, dan HMS St Albans, dan HMS Portland.
Angkatan Laut Inggris juga melakukan pengembangan taktis untuk mengeksplorasi utilitas dari ScanEagle untuk tugas-tugas lain seperti pengawasan rahasia, peperangan anti-kapal selam, dukungan tembakan angkatan laut, dan dukungan untuk rudal Harpoon.
Baca juga: