Pada hari yang sama dengan keluarnya keputusan pengadilan arbitrase internasional yang memenangkan gugatan Filipina atas klaim Laut China Selatan, Beijing meluncurkan destroyer rudal dipandu keempat mereka.
Destroyer terbaru type 052D Yinchuan diluncurkan di pelabuhan angkatan laut di Sanya, di provinsi Hainan. Kapal dengan panjang kira-kira 150 meter dan lebar 20 meter ini menjadi salah satu kapal paling canggih milik China.
Dilengkapi dengan sistem senjata canggih, Yinchuan mampu melakukan misi pertahanan udara, operasi kapal selam, dan misi antikapal permukaan.
Menurut pakar militer China Cao Weidong, kapal baru ini diyakini bisa mengungguli destroyer besar kelas Sejong milik Korea Selatan, Kelas Atago Jepang dan kelas Arleigh Burke Angkatan Laut AS.
Entah disengaja atau tidak, peluncuran empat kapal tersebut dilakukan bersamaan dengan keputusan pengadilan arbitrase internasional yang menyatakan klaim China atas Laut China Selatan tidak memiliki dasar hokum.
“Pengadilan menyimpulkan bahwa tidak ada dasar hukum bagi China untuk mengklaim hak sejarah dalam wilayah laut yang termasuk dalam sembilan garis putus-putus,” kata pengadilan dalam sebuah pernyataan.
China menegaskan akan mengabaikan keputusan pengadilan tersebut dan akan terus mempertahankan kedaulatan di wilayah tersebut.
“Berkenaan dengan keputusan pada 12 Juli 2016 oleh Majelis Arbitrase dalam terkait masalah Laut China Selatan atas permintaan sepihak Republik Filipina, Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat China dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa keputusan itu batal demi hukum dan tidak memiliki kekuatan mengikat.China tidak menerima atau mengakui itu,” tegas Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya.