Penuh dengan kontroversi, pesawat tempur generasi kelima masih terus dalam pengembangan dan pembangunan oleh Lockheed Martin dalam kemitraan dengan beberapa perusahaan besar Eropa. Dari perusahaan-perusahaan ini, raksasa kedirgantaraan Inggris BAE memiliki keterlibatan terbesar kedua (sekitar 15%) bersama dengan perusahaan lain seperti Rolls-Royce dan Martin-Baker.
Keterlibatan mereka telah membawa program F-35 ke Inggris dan menciptakan beberapa ribu pekerjaan.
Tetapi pertanyaannya apakah pembelian F-35 akan mempengaruhi Royal Air Force (RAF) dan Royal Navy (RN)? Akan kita coba bahas besama dengan beberapa teori alternatif. Kita tidak akan masuk ke aspek teknis dari F-35, tetapi akan melakukan analisis pada logika dan kepraktisan pesawat dalam pelayanan militer Inggris.
MIMPI AWAL

Inggris telah membuat jelas bahwa mereka berniat untuk mengakuisisi 138 F-35 untuk menambah armada 160 Eurofighter Typhoon mereka. Karena Tornado akan segera pensiun pada tahun-tahun mendatang, Royal Air Force pada akhirnya akan memiliki 138 F-35 + 160 Eurofighter Typhoon dengan total sekitar 300 pesawat tempur modern dan perpaduan yang sempurna dari jet tempur generasi 4 + dan 5.
Namun ini adalah skenario yang tidak mungkin dilakukan ketika Inggris memotong anggaran angkatan bersenjata mereka. Pemotongan anggaran pasti akan mempengaruhi akuisisi RAF dan jumlah F-35 yang diperoleh kemungkinan akan berakhir pada angka 72. Ini setara dengan pengurangan 50% dari yang diusulkan armada F-35 mereka.
Selain itu, angka ini adalah total dari F-35 yang akan dioperasikan oleh RAF dan RN. Jadi jika 72 F-35 yang dibeli, RAF kemungkinan akan menerima hanya 48 dan 24 akan terbang bersama angkatan laut untuk mengoperasikannya dari kapal induk masa depan mereka.
Jadi kecuali anggaran pertahanan Inggris naik secara ajaib dan pemotongan anggaran dihentikan, skenario 48 untuk Angkatan Udara dan 24 untuk Angkatan Laut bisa saja terwujud. Tetapi dengan skenario 32 akan dioperasikan oleh RAF dan 16 oleh RN tersebut apa yang kemungkinan akan terjadi?