Departemen Pertahanan Amerika Serikat memperpanjang dua tahun proyek yang ditujukan untuk memotong biaya pesawat tempur Lockheed Martin F-35.
Dalam pengumuman yang dikeluarkan pada Senin 11 Juli kantor program F-35 Pentagon bekerja sama dengan industri akan menurunkan biaya jet yang sekarang mencapai lebih dari US$100 juta per jet hanya menjadi sekitar US$ 85 juta pada 2019 atau berkurang US$.15 juta (sekitar Rp198 miliar).
F-35 merupakan program senjata termahal dalam sejarah Pentagon. Militer AS berencana menghabiskan US$379 miliar untuk membeli total 2.457 F-35 pesawat tempur selama beberapa dekade mendatang.
Di bawah program Blueprint for Affordability, upaya pemotongan biaya pembangunan jet pertama kali diumumkan dua tahun yang lalu, Lockheed dan pemasok utamanya, Northrop Grumman Corp dan BAE Systems Inggris menginvestasikan dana lebih dari US $ 170 juta untuk teknologi baru, bahan dan proses guna menurunkan biaya produksi.
Mereka akan menutup pengeluaran awal mereka dari pemerintah setelah dana yang belum dibayarkan cair. Program ini mencakup sejumlah upaya termasuk meningkatkan efisiensi melalui perbaikan perkakas, mengotomatisasi produksi dengan memperkenalkan robotika dan memodifikasi petunjuk perakitan.
Proyek ini didanai 193 inisiatif terpisah, dari 75 masih dalam proses. Investasi yang diharapkan dapat menghemat US$1,15 juta per pesawat di tempat produksi kesembilan, dan US$ 1,7 juta pada produksi ke 10. Selama program berlangsung, atau selama siklus hidup F-35, perubahan ini akan menghemat sekitar US$4 miliar sesuai dengan program F-35.
Kepala akuisisi Pentagon Frank Kendall sebagaimana dikutip Reutes mengatakan tambahan investasi oleh industri akan membantu jembatan militer ke F-35 rencana pembelian blok di tahun-tahun mendatang untuk pelanggan internasional yang bisa memotong biaya membangun jet lebih dari US$ 2 miliar.
Kendall mengatakan program terpisah untuk memotong biaya operasional akan membantu Pentagon mencapai tujuannya untuk menurunkan biaya siklus hidup keseluruhan program hingga 30 persen dari yang diperkirakan sekarang lebih dari US$ 1 triliun sampai 2070.