Amerika Serikat akan membantu Irak untuk menyiapkan simpul perbekalan di pangkalan udara, yang direbut kembali, untuk menyerang Mosul yang menjadi markas terbesar ISIS.
Menteri Pertahanan Amerika Ash Carter menyatakan hal tersebut Senin 11 Juli 2016 sebelum mengunjungi Baghdad.
Pasukan pemerintah Irak mengatakan merebut kembali kendali atas pangkalan udara Qayara, sekitar 60 kilometer ke arah selatan Mosul, dari kelompok keras itu pada Sabtu, didukung oleh serangan udara dari sekutu pimpinan Amerika Serikat.
“Perebutan pangkalan udara timur, Qayara, akan disusul. Tujuannya adalah menciptakan simpul perbekalan di tempat itu. Jadi, akan ada bantuan perbekalan Amerika Serikat,” kata Carter kepada wartawan.
Pangkalan udara itu adalah salah satu dari sekian penghubung, yang didampingi dan dibantu pasukan keamanan Irak seperti yang diperlukan, akan melengkapi penutupan bagian selatan Mosul,” kata dia.
Pejabat tinggi pertahanan Amerika Serikat itu membandingkan Qayara dengan pangkalan udara Taqaddum di timur Baghdad, pusat gerakan lebih dekat ke pertempuran di provinsi Anbar, tempat pasukan Amerika Serikat menjadi penasihat bagi pasukan Irak sejak 2015.
“Pertempuran untuk mosul, merupakan pertempuran berat, dan karena itu kami memerlukan sebuah lokasi yang kuat untuk proyek itu dan untuk mendukung pihak Irak,” kata pejabat itu.
Pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa Carter akan menemui Perdana Menteri Irak Haider Al Abadi dan Menteri pertahanan Khaled Al Obaidi di Baghdad.
Dia juga akan menemui Letnan Jenderal Pasukan Amerika Serikat Sean MacFarland, kepala koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi IS, yang menguasai wilayah luas di Irak dan Suriah dua tahun lalu.