Setelah helikopternya ditembak jatuh ISIS dan mengakibatkan dua pilot tewas, Rusia membalas dendamnya dengan mengirimkan bomber strategis Tu-22M3 untuk menghancurkan sejumlah kamp ISIS dan kelompok militant lain.
“Sebagai hasil dari serangan udara, sebuah kamp besar teroris, tiga depot amunisi, tiga tank, empat kendaraan lapis baja, delapan mobil yang dilengkapi dengan senapan mesin berat hancur,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya Selas 12 Juli 2016.
Sebanyak enam pembom jarak jauh strategis Tu-22M3 dikirim pada Selasa untuk menghantam sejumlah daerah termasuk di dekat Palmyra Suriah di mana helikopter Mi-25 mereka ditembak jatuh beberapa hari sebelumnya. Selain itu serangan juga dilakukan di daerah Sukhnah, Arak.
“Pada pagi hari tanggal 12 Juli, enam pembom strategis jarak jauh Tu-22M3 melakukan serangan terkonsentrasi menggunakan amunisi daya ledak tinggi di target timur dari Palmyra, Sukhnah dan Arak,” kata pernyataan yang dikutip Sputnik.
Semua pembom kembali dengan selamat ke lapangan udara setelah menyerang target di Suriah.
“Semua pesawat kembali dengan selamat dan mendarat di lapangan udara mereka. Dalam rangka untuk memastikan keselamatan penerbangan, perwakilan dari koalisi internasional [pimpinan AS] telah diberitahu tentang serangan sebelumnya,” tekan Kementerian Pertahanan.
