Sebuah robot militer baru yang diciptakan oleh Signal Research Institute di Kovrov, timur laut Moskow, dapat bergerak ke tentara yang terluka di medan perang dan memberi bantuan perawatawan.
“Robot dengan lapis baja ringan ini bisa dioperasikan melalui remote control dan dirancang untuk menemukan tentara yang terluka, membawa mereka keluar dari bahaya dan bahkan memberi mereka bantuan medis primer,” kata mengelola Direktur Signal Research Institute Vladimir Shashok kepada RIA Novosti Senin 28 Maret 2016.
“Kami sudah memiliki model sepenuhnya yang bekerja,” tambahnya.
Sinyal Research Institute merupakan lembaga mengembangkan perangkat yang paling penting dan kompleks untuk militer Rusia, seperti sistem kontrol tembakan otomatis, akuisisi target, homing dan navigasi. Lembaga ini adalah bagian dari Rostec Corporation, yang mempromosikan pengembangan, produksi dan ekspor produk industri hi-tech untuk sektor sipil dan pertahanan. Lembaga ini membawahi 663 entitas yang membentuk 13 holding company.
Rusia meluncurkan beragam mesin robot inovatif untuk mengoptimalkan kinerja angkatan bersenjatanya pada 2016. Dalam dekade berikutnya platform remote control dan robot akan mencapai sekitar 30 persen dari kekuatan tempur Rusia di samping puluhan sistem robot berbasis darat dan laut serta ratusan UAV yang sudah digunakan oleh militer Rusia.