Pada awal tahun 2015 insinyur Angkatan Laut Amerika menemukan sesuatu di kapal selam baru mereka yang meresahkan. Sebuah pipa yang ada di bagian terdalam dari mesin bertenaga nuklir menunjukkan tanda-tanda gangguan.
Pipa berbentuk siku yang digunakan untuk menyalurkan uap dari reaktor ke turbin penggerak kapal selam dan generator tidak dilas dengan sempurna. Dan itu benar-benar menjadi sebuah masalah besar.
Bagian itu sudah dipasang, Kapal selam sudah ditugaskan. Bagian yang rusak, mungkin hanya seharga kurang dari US$10.000 atau sekitar Rp130 juta, tetapi hal itu telah memaksa kapal selam nuklir USS Minnesota seharga US$2,7 miliar atau sekitar Rp35,1
biliun harus mendekam selama dua tahun untuk perbaikan karena para insinyur harus memotong dan mengganti bagian yang sangat sulit dicapai di dekat reaktor nuklir.
Lebih parahnya lagi, masalah sepele tetapi berakibat buruk itu kemungkinan terjadi di tiga kapal selam Kelas Virginia baru yang akhirnya memperluas overhaul pasca pengecekan dua kapal selam lain dan menambah lama waktu untuk kapal selam pemburu itu beroperasi baik secara independen maupun bergabung dengan kelompok tempur kapal induk
Sebagaimana dilaporkan Navy Times 27 Maret 2016, Minnesota, adalah kapal selam kesepuluh dari Kelas Virgnia. Kapal ini disampaikan ke Angkatan Laut 11 bulan lebih cepat dari jadwal. Tetapi kemudian harus kembali ke galangan kapal Electric Boat di Groton, Connecticut selama dua tahun. Dua kali lebih lama dibanding masa produksinya.
Sekarang kapal selam ini masih membutuhkan waktu beberapa bulan lagi untuk bisa kembali ke laut.
Pada bulan Agustus, penyelidikan yang dipimpin Departemen Kehakiman yang memeriksa masalah kontrol kualitas juga menemukan bagian buruk ini di kapal selam serang North Dakota dan John Warner.
Benda ini hanya pipa 10 inci, Defense News melaporkan pada bulan Agustus bahwa Minnesota memiliki satu pipa siku bermasalah. Sementara John Warner memiliki tiga dan North Dakota memiliki enam. Perbaikan Minnesota harus selesai musim panas ini, menurut Naval Sea Systems Command
Jika pipa tersebut pecah, uap akan bocor dan memaksa kapal selam untuk mengambil langkah-langkah darurat yang pasti akan mengganggu efektivitas pertempuran. Tetapi kebocoran tidak akan menimbulkan radiasi.
Menurut sumber di Angkatan Laut yang akrab dengan masalah ini, penyelidikan dilakukan pada produsen pila Nuflo Inc yang berbasis di Florida Jacksonville. Penyelidikan, telah menunda upaya perbaikan karena harus menunggu perusahaan itu dapat memberikan sejumlah bukti tentang kualitas produknya.
Nuflo Inc dengan 120 karyawan, tagihan pembuat pipa dirinya sebagai “produsen utama alat perlengkapan untuk AS Navy Pesawat Carriers dan Submarines,” menurut situs web mereka. Nuflo telah menyediakan suku cadang untuk kapal induk Theodore Roosevelt yang baru-baru ini sedang melakukan perbaikan dan pengisian bahan bakar pertengahan hiddup, serta untuk kapal induk baru Gerald R. Ford. Pihak perusahaan tidak merespons permintaan komentar yang dikirimkan berulang-ulang melalui email.
