Jika mengamati secara cermat, selama ini media Rusia selalu mengutip pernyataan para ahli yang selalu mengklaim bahwa kekuatan militer Rusia sudah bangkit lagi dan mampu melawan Amerika atau NATO. Wajar, karena karakter media sangat dipengaruhi dengan situasi dan sistem politik negara.
Rusia, masih menyisakan karakter era Soviet di mana sebagian media berfungsi sebagai alat propaganda. Hal sama juga terlihat di China meski negara ini medianya jauh lebih tertutup.
Berbeda dengan negara-negara yang lebih terbuka seperti di Eropa atau Amerika, atau Indonesia. Media lebih leluasa untuk menjalankan fungsi kritik bahkan setajam apapun. Ini bukan masalah pro atau anti Amerika dan Rusia. Ini hanya fakta yang bisa ditangkap jika mau cermat mengamati.
Tetapi wartawan Rusia Sviatoslav Knyazev secara berani tampil beda dengan mengakui bahwa Rusia masih harus bekerja keras untuk bisa mencapai paritas dengan Amerika, terutama di kekuatan laut, lebih khusus lagi kapal induk.
Bulan lalu, Washington melakukan demonstrasi kekuatan militer menggunakan kapal induk yang tidak pernah terlihat dalam beberapa tahun terakhir.
Pada bulan Juni, Angkatan Laut AS secara bersamaan menempatkan enam kapal induk pada tugas tempur. Kemampuan ini sama dengan yang bisa Washington lakukan pada 2012.
“Itu dari segi kuantitatif,” tulis Knyazev di PolitRussia. “Secara kualitatif, Washington bahkan lebih berani. Kegiatan Angkatan Laut AS semacam ini belum pernah terlihat sejak tahun 1990-an,” tambahnya.
Pada awal Juni, USS Harry Truman dan USS Dwight D. Eisenhower memasuki Laut Mediterania, dengan tujuan eksplisit untuk memberi pesan kepada Rusia agar mereka berpikir dua kali.
Kemudian, pada pertengahan Juni USS John C. Stennis, USS Ronald Reagan, dengan kelompok tempur masing-masing berlayar bersama di Laut Filipina, demonstrasi yang jelas untuk dilihat China agar juga berpikir ulang. Sementara itu, USS Carl Vinson dan USS George Washington juga meninggalkan basis mereka untuk manuver.
Selain kapal induk, kelompok tempur dilengkapi antara 60-80 pesawat, sebuah skuadron pertahanan udara (1-2 kapal penjelajah rudal dipandu), sebuah skuadron anti-kapal (3-4 perusak), kapal selam, dan kapal pasokan.
Mengomentari penyebaran mengesankan ini Knyazev menulis bahwa itu sebagai pengingat bahwa Amerika Serikat memiliki ‘tongkat’ besar dan kuat “Sesuatu yang jelas untuk semua orang.”
Penyebaran bulan Juni menurutnya “adalah demonstrasi terbaik dari tradisi Perang Dingin”
Sebagai catatan, Knyazev mengingatkan “Armada kapal induk dianggap sebagai alat militer yang paling kuat kedua di politik internasional setelah senjata nuklir. Efek potensial bagi negara-negara kecil sangat besar. Ketika datang ke negara adidaya lainnya, hal-hal semacam itu memang akan berdampak lebih kecil.”
Selama Perang Dingin, “Meskipun armada kapal Soviet lebih rendah daripada Amerika dalam hal kekuatan, Angkatan Laut Soviet secara keseluruhan, dengan beberapa indikator, tidak hanya mencapai paritas, tetapi mencapai keunggulan atas Amerika Serikat. Armada kapal selam USSR , dikombinasikan dengan angkatan udara dan ruang angkasa, secara teoritis memungkinkan untuk menghancurkan seluruh kelompok tempur kapal induk musuh. ”