Kementerian Finlandia Pertahanan, yang mengalami pemotongan anggaran, tengah berupaya mencari jalan murah untuk pengadaan peralatan militer. Negara ini sedang mengincar senjata bekas dari Korea Selatan.
Finlandia memiliki ambisi untuk memperbarui kekuatan respons cepat mereka, yang dapat digunakan dengan cepat. Oleh karena itu tujuan dari kontrak masa depan adalah untuk mengaktifkan dukungan untuk pasukan operasional dengan peralatan artileri yang memiliki jangkauan jauh dan mobilitas tinggi yang baik di medan kasar dan di jalan-jalan biasa.
Kementerian Pertahanan Finlandia melaporkan hardware Korea Selatan ditetapkan untuk menggantikan sebagian artileri Finlandia yang sudah usang pada 2020 dan 2030.
Finlandia telah mempelajari pasokan dan harga sistem artileri self-propelled 155 mm baru dan bekas di pasar internasional, dan saat ini sedang mempertimbangkan akuisisi artileri K9 Thunder Korea Selatan.
Menurut Departemen Pertahanan Finlandia sebagaimaan dikutip Sputnik Senin 4 Juli 2016, K9 Thunder cocok untuk pelatihan militer dan sesuai untuk tentara Finlandia karena efektivitas biaya mereka.
Kementerian Pertahanan Finlandia meyakni senjata Korea ini akan memberikan kinerja yang diperlukan dengan biaya minimum. Negosiasi masih berlangsung.
K9 Thunder adalah self-propelled howitzer 155 mm Korea Selatan yang dikembangkan oleh Samsung Techwin. Program pengembangan howitzer ini sudah berlangsung sejak tahun 1989.
Angkatan Darat Korea Selatan menerima gelombang pertama dari unit K9 Thunder pada tahun 1999.
K9 saat ini juga digunakan India, Polandia dan Turki. Denmark juga mempertimbangkan untuk membeli K9.
Tahun lalu, Kementerian Pertahanan Finlandia diperintahkan untuk melakukan pengurangan anggaran dengan penghematan hingga 60 Euro untuk periode 2016-2020.
Penghematan diharapkan akan dimungkinkan melalui pemotongan staf dan pengurangan jam staf yang terlibat dalam logistik dan manajemen bekerja.
Kementerian Pertahanan juga mengharapkan untuk mengurangi jam terbang dari jet tempur McDonnel Douglas F-18C dan helikopter Airbus NH90, serta biaya pelatihan.
Awal tahun ini, tentara Finlandia dilaporkan telah bergabung dengan apa yang disebut proyek Nordic Combat Uniform (NCU) dari tahun 2020, dalam sebuah langkah untuk memberikan Denmark, Swedia, Norwegia dan Finlandia uniform yang sama. Kolaborasi ini diharapkan akan menghasilkan penghematan yang signifikan.
Baca juga:
Cepat dan Akurat: Koalitsiya-SV, Howitzer dengan Kemampuan Sniper