Kiriman bantuan dari Turki tiba di Jalur Gaza melalui Israel pada Senin 4 Juli 2015 sepekan setelah Israel dan Turki menormalisasi hubungan.
Kargo sekitar 11.000 ton, termasuk pakaian, mainan dan obat-obatan ditujukan bagi kawasan pesisir Palestina, diangkut ke pelabuhan Ashdod, Israel, oleh sebuah kapal Turki yang bersandar Minggu.
Di bawah pengawasan Bulan Sabit Merah Turki, konvoi 500 truk pertama yang membawa bantuan memasuki Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai oleh Hamas, melalui perlintasan Kerem Shalom.
Hubungan Turki dan Israel terputus setelah pasukan marinir Israel menyerbu sebuah kapal Turki pada Mei 2011 yang berusaha menembus blokade angkatan laut Israel dan membunuh 10 pegiat Turki dalam pertempuran di atas kapal.
Keduanya melakukan pembicaraan pekan lalu dan Israel menjadikan akses kepada Turki untuk mengirim bantuan ke Gaza.
“Ini kiriman pertama setelah perjanjian dibuat antra pemerintah Turki dan Israel,” kata Kerem Kinik, ketua Bulan Sabit Merah Turki, yang pergi ke Gaza untuk mengawasi distribusi barang-barang bantuan itu. Ia mengatakan Turki akan menyediakan terus bantuan kemanusiaan bagi kawasan itu.
Menurut pihak berwenang Israel, pekan lalu, sebanyak 3.400 truk yang mengangkut barang-barang seberat 107.000 ton memasuki Jalur Gaza melalui Israel. Bantuan itu berupa barang-barang, termasuk pasokan medis, alat-alat elektronik, barang kosumsi dan bahan bangunan.
Para pedagang Gaza dapat mengimpor barang-barang komersial dari Israel dan tempat lain tetapi Israel melarang barang-barang yang bisa menjadi bahan-bahan berfungsi ganda, masuk ke wilayah itu dengan menyatakan mereka dapat digunakan untuk membuat senjata dan membangun fasilitas seperti benteng. Mesir, yang berselisih dengan Hamas, tetap menutup perbatasannya dengan Gaza.