Tank Centurion buatan Inggris pertama kali dikembangkan pada tahun 1945 tapi datang terlambat untuk digunakan dalam Perang Dunia II. Inggris membangun tank ini karena membutuhkan tank lebih besar dari tank Comet. Centurion juga memiliki baju besi miring dan menara utama yang lebih kuat.
Tank juga merupakan pencegah yang efektif pascaperang Eropa Barat. Perencana NATO melihatnya sebagai counter yang sempurna untuk T-34 Rusia. Centurion bertugas di Perang Korea dan menjadi mitra dalam pelarian pasukan PBB dari Pusan. Tank dioperasikan pada suhu di bawah nol dan bahkan di puncak gunung.
Australia dalam Perang Vietnam juga menggunakan Centurion, seperti yang dilakukan India dan Pakistan yang terlibat perang dan mengadu sesama tank Centurion, Swedia, Afrika Selatan, Yordania, dan Israel juga menggunakan tank ini. Sementara Inggris menggunakan Centurion dalam Perang Teluk 1991.
Selain kemampuan untuk melibas pegunungan yang tinggi dan suhu di bawah nol di Korea Utara, dan berjuang di medan keras Vietnam, bukti terbesar untuk ketangguhan Centurion datang di Australia pada tahun 1953.
Sebuah Centurion Mark 3 milik Angkatan Darat Australia ditinggalkan di ground zero uji ledakan nuklir 9.1 kiloton mesin dinyalakan dan memuat amunisi, perlengkapan, dan boneka manekin sebagai gambaran kru.
Ketika tank diperiksa setelah ledakan, mereka menemukan kendaraan utuh. Satu-satunya alasan mesin berhenti karena tank kehabisan bahan bakar. Sedangkan gelombang ledakan akan membunuh kru tank.
Tank sebenarnya yang bertahan ledakan nuklir, secara alami berjuluk The Atomic Tank, digunakan oleh Australia dalam Perang Vietnam. Israel, Yordania, Libya, dan Afrika Selatan masih menggunakan varian dari Centurion hari ini.