Moskow: Pesawat Kami akan Aktifkan Transonder, Jika NATO Juga Melakukan
Su-27

Moskow: Pesawat Kami akan Aktifkan Transonder, Jika NATO Juga Melakukan

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyatakan semua pesawat militer Rusia akan terbang misi mereka atas Laut Baltik dengan transponder diaktifkan sebagai bagian dari langkah untuk membangun kepercayaan dengan NATO.

Hal ini akan memungkinkan layanan kontrol penerbangan regional untuk mengidentifikasi pesawat militer Rusia. Namun, kementerian itu sebagaimana dilaporkan Russia Today Sabtu 2 Juli 2016 menyatakan mereka hanya akan mengaktifkan transponder jika negara-negara anggota NATO juga bersedia melakukan hal yang sama.

Masalah kontrol lalu lintas udara dan keselamatan kemungkinan akan dibahas pada dalam pertemuan Rusia- Dewan NATO yang direncanakan akan digelar 13 Juli setelah pertemuan puncak NATO di Warsawa, yang diatur untuk memulai pada 8 Juli.

Ketika pemimpin Rusia Vladimir Putin mengunjungi Finlandia pada hari Jumat 1 Juli 2016, Presiden tuan rumah, Sauli Niinistö, mengatakan pesawat militer Rusia harus menghindari mematikan perangkat identifikasi mereka di wilayah, yang sering dikunjungi oleh kedua pesawat Rusia dan NATO.

“Kita semua tahu risiko penerbangan ini dan saya telah menyarankan bahwa kita harus setuju bahwa transponder digunakan pada semua penerbangan di wilayah Laut Baltik,” kata Niinisto.

Sementara Putin mencatat bahwa “Jumlah pesawat NATO [dengan transponder dimatikan] jumlahnya dua kali lebih tinggi seperti yang pesawat Rusia.”

Telah ada serangkaian insiden pesawat yang melibatkan pesawat pengintai NATO dan jet tempur Rusia yang bergegas untuk mencegat mereka, ketika kedua belah pihak terbang dengan transponder dimatikan.

Pada akhir April, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pesawat pengintai AS harus menjaga jarak dari perbatasan Rusia saat terbang di atas Laut Baltik, atau setidaknya menjaga transponder diaktifkan untuk tujuan identifikasi.

Pernyataan itu muncul setelah insiden pada 14 April ketika jet tempur Sukhoi Su-27 Rusia melakukan roll barel pada jarak 25 kaki (7,6 meter) dari sebuah pesawat pengintai AS Boeing RC-135 di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik dengan transponder juga dimatikan. Pentagon menuduh pilot Rusia bertindak “dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional.”

“Ada dua solusi untuk Angkatan Udara AS [beroperasi di Laut Baltik]: tidak terbang dekat perbatasan kami, atau mengaktifkan transponder untuk identifikasi otomatis oleh radar kami,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Igor Konashenkov kala itu.