Dari Bagdad ke Fallujah hanya membutuhkan perjalanan sekitar empat puluh menit dengan mobil. Meskipun perang dan banyak bencana yang dialami Irak, jalan raya di semua arah penuh dengan truk dan mobil. Memang sulit membayangkan bahwa hanya beberapa puluh kilometer dari jalan raya itu pertempuran besar tengah berkecamuk.
Di pintu masuk ke kota Fallujah, kendaraan sipil digantikan oleh kendaraan militer lapis baja berdebu, beberapa di antaranya tergeletak terbalik di tengah jalan dengan beberapa mobil berlubang karena tembakan.
Fallujah dikuasai ISIS pada awal 2014. Para militan telah mengubah kota itu menjadi platform untuk bergerak lebih lanjut.
Fallujah terletak di provinsi Irak Al-Anbar, yang dikenal sebagai Segitiga Sunni yang merupakan wilayah yang sangat luas di utara dan barat Baghdad dan mayoritas dihuni Sunni Irak.
Kota ini telah lama dikenal sebagai kota religius dengan banyak masjid bermenar amenjulang tinggi. Kota ini dikenal sebagai “Kota Masjid” di dunia Islam.
Setelah penggulingan Saddam Hussein, Fallujah mendapat tekanan hebat dari tentara AS yang menyerbu kota itu dua kali pada tahun 2003 dan 2004. Kota ini kemudian menjadi simbol perlawanan terhadap penjajah. Kota ini pun mulai menjadi pusat militan al-Qaeda yang datang dengan semboyan “untuk melindungi umat Islam dari orang-orang kafir.”
Fallujah semakin terkoyak ketika terjadi pertikaian antara Sunni dan Syiah pecah di Irak yang mengakibatkan ribuan kematian. Konfrontasi tidak bisa dihindarkan ketika pemerintah Syiah Nouri al-Maliki, menyerbu sebuah kamp Sunni pada tahun 2013 di dekat kota Ramadi.
Pada saat yang sama di kota-kota besar yang mayoritas Sunni mulai bermunculan bendera hitam milik ISIS. Mereka berjanji “memulihkan keadilan dan menghukum para penguasa lalim.”
Menurut intelijen milisi, kelompok ISIS di Fallujah menapai jumlah lebih dari 3..000 gerilyawan dengan 65% berasal dari penduduk sendiri, 25% dari kota-kota Irak lainnya dan 10% orang asing.
“Kemenangan di Fallujah memiliki efek propaganda besar untuk kemenangan ISIS. Mereka menjadikan kota itu sebagia benteng dan pusat ‘Islam Murni,’ serta simbol jihad karena perlawanan sengit kepada Amerika, ” kata Brigadir Jenderal Yahya al-Zubaidi kepada koresponden RIA Novosti, Rafael Daminov, di markas keamanan Irak. Fallujah Daminov masuk ke Fallujah setelah tentara Irak berhasil memukul mundur ISIS.
Populasi kota, pada saat penyerangan itu hingga 80.000 orang. Dikabarkan penduduk dilarang meninggalkakn kotaitu dan bagi yang mencoba melarikan diri akan ditembak mati.
Kini tentara Irak telah menguasai lagi Fallujah, meski pertempuran di sejumlah pinggiran barat yang masih berlangsung. Apakah Fallujah, Kota Masjid itu akan mendapatkan lagi ketenteraman masa lalu?