Rusia menyebut Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO terus meningkatkan kehadiran miltiernya di perbatasan Rusia termasuk lebih dari 1.000 tentara dan 1.200 buah perangkat keras militer.
“Situasi politik militer di sepanjang perbatasan barat [Rusia] tetap stabil. Amerika Serikat dan anggota NATO lainnya terus membangun kemampuan militer, terutama di negara-negara tetangga Rusia,” kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Rabu 28 Juni 2016 sebagaimana dikutip Sputnik.
Dia menyatakan keprihatinan dengan kehadiran rotasi hingga 30 pesawat tempur dan sekitar 1.200 buah peralatan militer dan lebih dari 1.000 di Eropa Barat dan personel AS di Eropa Timur.
Selain itu, NATO terus memunculkan standar fasilitas militer NATO di dekat perbatasan Rusia. “Kerja berlanjut pada modernisasi dan membawa ke standar aliansi dari sejumlah fasilitas militer di Polandia, Rumania, Bulgaria dan negara-negara Baltik,” kata Shoigu.
Selain itu secara khusus dia kembali menyatakan keprihatinan dengan penyebaran sistem pertahanan rudal AS di Rumania dan Polandia.
Pada saat yang sama, NATO bisa meningkatkan aktivitas militernya di sepanjang perbatasan Rusia setelah KTT di Polandia bulan depan.
“Kami tidak mengecualikan bahwa setelah pertemuan puncak NATO, skala kehadiran militer NATO dan aktivitas aliansi angkatan bersenjata dekat perbatasan Rusia secara signifikan dapat meningkatkan,” kata Shoigu pada pertemuan dewan kementerian.
Dengan demikian, peningkatan aktivitas militer NATO di dekat perbatasan Rusia merusak stabilitas strategis di Eropa dan pasukan Rusia akan mengambil langkah-langkah balasan, Sergei Shoigu menambahkan.
“Tindakan ini oleh rekan-rekan Barat cenderung merusak stabilitas strategis di Eropa dan memaksa kita untuk mengambil langkah-langkah balasan, terutama dalam arah strategis Barat,” kata Shoigu.