China telah menyebut Amerika memainkan peran yang sangat merusak di konflik Laut China Selatan dan menyebut Washington telah memilih lawan yang salah dengan menyebarkan kekuatan ke daerah tersebut di mana Beijing tidak akan membiarkan.
“Menyampaikan apa yang disebut pesan keamanan melalui pameran kekuatan militer dan selanjutnya menggambarkan peristiwa sebagai tindakan pencegahan adalah sesuatu yang telah terlalu banyak AS lakukan,” tulis emdia corong resmi Partai Komunis yang berkuasa People Daily dan dikutip Economic Times India Selasa 28 Juni 2016.
“Terlepas dari berapa kali mungkin cara ini sukses di bagian lain dunia AS telah memilih lawan yang salah dengan memilih China untuk permainan ini,” tambah media tersebut.
“Laporan dari pejabat tinggi di militer AS serta kehadiran kapal induk sekali lagi menunjukkan bahwa AS jelas bukan memberi perlindungan keamanan regional, tetapi justru pembuat masalah. Dalam hal isu Laut China Selatan, AS memainkan peran yang sangat merusak,” katanya.
“China akan terus mempertahankan pengawasan ketat di wilayah laut dan akan mengambil tindakan yang tepat meski harus ada insiden apapun, dan membela terhadap dari situasi yang membahayakan kedaulatan teritorial China atau keamanan,” katanya.
China tidak akan membiarkan negara-negara lain menggunakan cara mereka dengan marah atau bertindak sewenang-wenang tanpa aturan dalam hal stabilitas Laut CHina Selatan.
China terkunci dalam sengketa maritim dengan Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei dan Taiwan di Laut China Selatan. Amerika Serikat juga ikut menentang klaim China dengan melakukan operasi kebebasan navigasi di wilayah sekitar pulau-pulau yang diklaim China.
Tindakan Washington ini telah membuat Beijing geram dengan mengatakan Amerika Serikat adalah negara di luar wilayah Laut China Selatan, yang datang dari sisi lain Samudera Pasifik untuk menunjukkan kekuatan militer mereka dengan tujuan mengintensifkan situasi dan memprovokasi dan mengganggu stabilitas damai untuk mempertahankan hegemoni melaluinya di semua biaya.