Defence Advanced Research Projects Agency (DARPA) telah meluncurkan program Advanced Full Range Engine (AFRE) untuk mengembangkan sistem propulsi pesawat yang dapat beroperasi dari kecepatan yang diperlukan untuk take-off hingga penerbangan hipersonik.
Mesin akan digunakan untuk pesawat yang mencapai kecepatan hipersonik Mach- 5 atau sekitar 5,300 kilometer per jam. Bedanya dengan kendaraan hipersonik yang telah dikembangkan selama ini yang akan hancur sekali pakai, mesin baru ini akan bisa digunakan lagi. Jadi benar-benar untuk membangun pesawat.
Sistem yang beroperasi pada kecepatan hipersonik menawarkan potensi untuk operasi militer dari rentang yang lebih panjang dengan waktu respon yang lebih pendek dan meningkatkan efektivitas dibandingkan dengan sistem militer saat ini. DARPA dalam sairan persnya yang dilansir Defense Worl Sabtu 26 Juni 2016 menyebutkan sistem tersebut dapat memberikan hasil yang signifikan untuk operasi AS di masa depan.
Kecepatan mesin jet tradisional hanya mampu mendorong kecepatan pada sekitar Mach 2,5, sedangkan mesin hipersonik seperti scramjets tidak dapat memberikan daya dorong yang efektif pada kecepatan jauh di bawah Mach 3,5.
Kesenjangan dalam kemampuan ini berarti kendaraan hipersonik yang dikembangkan saat ini hanya akan digunakan untuk roket sekali.
“Kita merancang jenis mesin yang benar-benar baru, kita membayangkan sistem hybrid inventif yang akan menggabungkan dan memperbaiki dari turbin terbaik yang sudah ada dan teknologi ramjet / scramjet,” kata Christopher Clay, Manajer Program DARPA.