Kemampuan Angkatan Laut Amerika Serikat kembali menghadapi ancaman setelah begitu mendominasi sejak berakhirnya Perang Dingin. Kebangkitan Rusia, China dan Iran, telah menjadi ancaman yang tidak bisa diabaikan oleh US Navy. Sebuah ledakan kekuatan yang belum ditemui sejak terakhir Uni Soviet dengan gagahnya menantang Amerika di lautan.
“Pendekatan operasional mereka, Rusia, China, Iran tentu, adalah untuk melawan kontrol laut kita,” kata Admiral Philip S. Davidson, Komandan Armada Komando Angkatan laut Laut AS pada 24 Juni 2016.
“Ini untuk memberitahu kepada kita dalam beberapa dekade terakhir bahwa kami tidak tidak akan lagi tak terkalahkan dalam domain maritim. ”
Angkatan Laut Amerika Serikat juga akan disaingi dalam peperangan elektronik, peperangan anti-kapal selam, sistem penargetan dan serangan over-the-horizon dan sejenisnya. “Jadi kita harus mengembalikan keterampilan armada,” kata Davidson.
Tapi Angkatan Laut AS memiliki keuntungan dibanding tiga negara pesaingnya. Dalam beebrapa dekade terakhir mereka telah melakukan sejulah investasi untuk membangun kekuatan.
Salah satuyang utama adalah Naval Integrated Fire Control (NIFC) yang memungkinkan pesawat, kapal dan aset lain untuk berbagi informasi dan data penargetandan bertindak sebagai kesatuan yang utuh.
Selain itu, NIFC memungkinkan layanan untuk mendistribusikan senjata ke berbagai platfrom yang lebih luas yang merupakan keuntungan besar.
“Kemampuan itu telah mengungkapkan dirinya selama 15 tahun terakhir dengan pertahanan rudal balistik,” kata Davidson.
Keuntungan lainnya adalah dominasi Angkatan Laut dari domain bawah air. Meski Rusia terus membangun kapal selam dengan kemampuan tidak jauh dari kapal selam Amerika Angkatan Laut memiliki sejumlah sensor lain dan kemampuan pengolahan untuk mempertahankan kesadaran.
Dan, menurut Davidson, ada potensi untuk menghubungkan kapal selam ke Naval Integrated Fire Control.
“Kemampuan ini untuk mengeksploitasi dan mendominasi domain bawah laut,” kata Davidson.
Pasukan Angkatan Laut AS juga memiliki sayap udara dengan berbagai peran. Di kekuatan kapal permukaan, perusak Kelas Arleigh Burke dan fleksibilitas Littoral Combat Ship bisa menjadi kekuatan penting.
Jadi, meski Angkatan Laut AS harus bekerja keras untuk menghindari kejaran Rusia, China dan Iran, mereka memiliki dasar yang lebih baik untuk dijadikan pijakan.