Angkatan Udara Amerika Serikat mencari kemungkinan untuk mengganti kursi ejeksi Martin-Baker yang digunakan pada jet tempur F-35 dengan model ACES 5 yang merupakan teknologi Amerika.
Defense News melaporkan Sabtu 25 Juni 2016, meski masih dalam tahap awal, langkah tersebut bisa berakibat besar pada rantai pasokan F-35, yang berdampak pada strategi workshare atau pembagian pekerjaan yang membentuk tulang punggung untuk armada internasional yang dirancang Lockheed Martin.
Letnan Jenderal Arnold Bunch dari bagian akuisisi Angkatan Udara AS mengatakan tidak memiliki kewenangan menanggapi pertanyaan Defense News tentang desain ACES 5, namun dia menekankan bahwa Angkatan Udara baru saja mengirim surat kepada Joint Program Office (JPO) F- 35 untuk mengumpulkan informasi tentang potensi biaya dan tantangan jika beralih kursi lontar.
“Kami percaya itu bijaksana menentukan tentang biaya, berapa banyak [dampak pada] jadwal, timeline seperti apa, jika sesuatu yang lain yang terjadi dan kami ingin pergi dengan cara yang berbeda.”
Angkatan Udara telah khawatir dengan temuan yang menyebutkan pilot F-35 yang memiliki berat badan di bawah 136 pound berada pada risiko tinggi kerusakan leher saat keluar menggunakan kursi pelontar. Saat ini F-35 menggunakan desain US16E Martin-Baker. Layanan ini juga telah mengakui “tingkat risiko tinggi ” untuk pilot dengan berat bandan 136 dan 165 pound.
Risiko itu, menurut, Bunch, tidak dapat diterima. “Alasan kami adalah keselamatan dan mitigasi risiko. Kami harus memiliki kursi yang memiliki semua kemampuan, dari pilot ringan sampai berat untuk memastikan mereka keluar ari pesawat dengan aman.”
Bunch menandatangani surat Kamis yang dikirim ke JPO untuk memulai proses pengumpulan informasi. Namun, empat sumber mengatakan proses melihat ke desain ACES 5 dan pengumpulan informasi telah berlangsung secara internal selama lebih dari seminggu.
“Kami sudah tidak memberikan arahan [JPO] untuk siapa yang dilloloskan. Kami tidak meminta mereka untuk pergi memenuhi syarat, kita sudah tidak meminta perubahan dalam konfigurasi di pesawat,” Bunch menekankan.
“Apa yang telah saya coba lakukan adalah mendapatkan informasi sehingga kita akan tahu tentang berapa biaya yang dibutuhkan, berapa banyak waktu yang diperlukan, jadi kami memiliki sesuatu yang sudah ada itu adalah sesuatu yang lain.”
Masalah dengan desain US16E Martin-Baker adalah kursi ini sedikit berputar ketika melontar dengan pilot ringan hingga menjadikan risiko kerusakan leher. Akibatnya JPO harus mencari cara untuk mengatur berat badan itu salahs satunya pada mengurangi berat helm berteknologi tinggi yang dirancang oleh Elbit dan Rockwell Collins.
Kursi ACES 5 dilengkapi dengan sistem stabilisasi yang dikenal sebagai “STAPAC,” yang membantu selama ejeksi. Desain ACES 5 juga dilengkapi dengan headrest yang mendorong kepala pilot ke bawah selama ejeksi, stabilisasi selama proses, yang dapat membantu meringankan risiko. Martin-Baker bekerja pada menambahkan fitur yang mirip dengan ini di versi kursi terbaru.
Jika penggantian kursi ini benar terjadi maka dapat menyebabkan implikasi serius dengan basis industri untuk jet. Kursi ejeksi Martin-Baker adalah bagian dari strategi partisipasi industri yang membuat tulang punggung program F-35. Perusahaan Inggris Raya memproduksi sekitar 15 persen dari setiap jet F-35 yang menurut Lockheed Martin menciptakan 24.000 lapangan pekerjaan di Inggris.
Jika kemudian JPO meninggalkan desain US16E, itu akan membuka pertanyaan tentang kemitraan industri karena Martin-Baker berasal dari Inggris. Negara ini kemungkinan menuntut lebih banyak sharing pekerjaan di masa depan untuk menebus pendapatan yang hilang. Sejauh ini belum ada komentar ari Martin-Baker.