Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan Indonesia siap melaksanakan patroli bersama dengan Filipina untuk mengamankan jalur perairan daerah itu.
“Kita siap, tapi sebagaimana diketahui Filipina pada masa transisi pemerintahan baru ini yang membuat kita tidak bisa cepat,” kata Gatot di Istana Wakil Presiden di Jakarta, Jumat 24 Juni 2016.
Patroli bersama tersebut sebelumnya telah disepakati dan pejabat Kementerian Pertahanan sudah ke Filipina untuk menindaklanjuti kesepakatan.
Dia menyesalkan terjadinya kembali penyanderaan terhadap anak buah kapal (ABK) Indonesia oleh dua kelompok bersenjata yang berbeda di Filipina Selatan pada 20 Juni 2016.
Dia menegaskan, apa pun yang dilakukan oleh Pemerintah Filipina, pihaknya akan siap membantu.
Operasi bersama menurut dia diperlukan karena itu adalah jalur ekonomi. Kemudian 96 persen listrik di Manila itu, 96 persen batubaranya dari Indonesia. Dan sudah ada penghentian sementara atau moratorium dari Menhub untuk kapal–kapal tidak bergerak dulu kesana.
Menurut Gatot, komunikasi dengan Filipina intensif dilakukan dan negara tersebut berjanji akan segera menindaklanjuti.