Site icon

Kisah Nyata, Saat F-14 US Navy Tembak Jatuh Phantom Angkatan Udara AS

Sebuah insiden mau terjadi antara jet tempur F-14 Angkatan Laut Amerika dan RF-4 Angkatan Udara AS. Skenario latihan menjadi berantakan karena Tomcat benar-benar menembak jatuh Phantom.

Peristiwa itu terjadi pada 22 September 1987 di atas Laut Mediterania.  Dorsey, pilot F-14 Angkatan Laut AS dan petugas mencegat radar, Letnan Cmdr. Edmund Holland, mengambil bagian dalam latihan untuk menguji pertahanan Kapal Induk USS Saratoga dari serangan musuh. Angkatan Udara telah menyediakan jet RF-4 dan aircrew, Capt. Michael Ross dan Letnan 1 Randy Sprouse, untuk bertindak sebagai lawan.

Ross lepas landas dari Aviano Air Base, Italia, dan mulai mencari kapal induk. Jet tidak bersenjata dan harus bisa terbang dalam jarak visual dari Saratoga serta membacakan nomor lambung. Jika itu bisa dilakukan maka mereka dianggap telah mampu untuk “membunuh” sasaran. RF-4C Phantom adalah pesawat pengintai dan biasanya melakukan pengintaian dengan kamera.

RF-4C Phantom

Komando latihan menyerukan Dorsey dan F-14 lain tidak bersenjata, tapi jet Angkatan Laut terbang justru dengan membawa rudal nyata. Pilot Angkatan Laut harus mensimulasikan serangan terhadap kekuatan jet lawan untuk menang.

Kru Angkatan Udara menghadapi masalah awal ketika peralatan untuk memburu kapal induk dan elektronik armada tidak berfungsi. Sebagai gantinya Ross dan Sprouse mulai melakukan pencarian visual.

Jet Angkatan Laut beruntung ketika pengendali tempur melalui kontak radio mengirim mereka ke pesawat tanker KC-135. RF-4C juga mengisi bahan bakar di pesawat itu.

Dorsey bergabung di kapal tanker dan mengambil bahan bakar. Ross dan Sprouse terbang terlebih dahulu dan kembali ke mencari kapal induk. Setelah selesai mengisi bahan bakar Dorsey dan Holland, kemudian mengejar Phantom.

F-14 Tomcat

Jet Angkatan Udara akhirnya menemukan kapal induk Saratoga, tetapi mereka juga sadar jet Angkatan Laut ada di belakangnya. Sprouse, yang duduk di kursi belakang mengingatkan Ross tentang kehadiran jet Angkatan Laut.

“There`s a Navy F-14 sitting on our left wing at about 8 o’clock,” kata Sprouse.

“Okay, he’s a good guy,” jawab Ross.

Ketika RF-4C ada sekitar 15 mil dari Saratoga, Ross memulai menyelam untuk simulasi serangan. Dorsey mengatakan ke Holland tentang ancaman itu dan mereka memperingatkan Saratoga.

USS Saratoga

Sejauh itu, semuanya masih baik. Simulasi serangan Angkatan Udara ke kapal induk dan simulasi Angkatan Laut dalam menahan serangan masih sesuai protokol.

Saratoga menjawab, “Red and free on your contact.” Dan itu kalimat yang memunculkan situasi berantakan. Dorsey, yang relatif baru di Saratoga dan dengan pengalaman beberapa ratus jam penerbangan, memahi “Red and Free ” adalah perintah untuk menembak yang hanya digunakan dalam dunia nyata. Kalimat itu untuk menggambarkan “Shoot that guy right now!” atau “tembak orang itu sekarang”

Dia sempat ragu-ragu.”Ya Tuhan, apakah mereka ingin aku menembak orang ini?” tanyanya.

Ungkapan, “red and free,” umumnya digunakan dalam latihan di Saratoga. Holland, berpikir Dorsey memahami hal itu dalam konteks latihan, bukan pertempuran sebenarnya, tetapi Dorsey menanggapi dengan, “Ya. Menembak!”

Dorsey bersenjata Sidewinder dan berusaha untuk menemabk, tapi rudal itu gagal. Jadi, ia menembakkan rudal lain dan kali ini menabrak bagian belakang jet Angkatan Udara.

Holland mengatakan situasi kala itu “Aku mendengar suara ‘wuzz’ dari sisi kanan pesawat, dan saya melihat keluar dan aku berkata, ‘Apa itu?’ Aku melihat bagian belakang sebuah F-4 terbaka. Aku berkata, ‘Anda menembak dia! “Dan saya benar-benar kaget.” Dia baru menyadari Dorsey melakukan sebuah kesalahan fatal.

Sementara Ross dan Sprouse, tiba-tiba masuk situas kritis. Mereka awalnya meyakini bertabrakan dengan F-14. RF-4C itu gemetar keras dan bagian pesawat terbakar.

Ross memberi perintah untuk keluar.

“Aku pergi,” kata Sprouse sambil menarik pegangan ejeksi. Kedua penerbang jelas dari jet dan Holland melalui radio meminta penyelamatan di laut.

“Mayday! Mayday! Got a kill on a Fox 4!”

Ross dan Sprouse bisa segera diangkat dari laut. Menerima perhatian medis, seragam Angkatan Laut. Mereka diberi makan malam terbaik di kapal dan tempat tidur terbaik sampai mereka bisa dikirim kembali ke Angkatan Udara.

Mereka berdua memberi penjelasan sebelum kemudian komandan Saratoga, Kapten Angkatan Laut. David Frost, mengatakan kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi dan meminta maaf.

Dorsey di-suspnet tetapi tidak dipecat dari Angkatan Laut. Dia berhasil mencapai pangkat kapten sebagai petugas intelijen dan kemudian inspektur jenderal. Pada tahun 2012, ia direkomendasikan untuk promosi ke Laksamana. Ketika Kongres mendengar tentang kejadian tahun 1987, mereka menolak untuk memberikan suara pada promosinya.

Banyak menduga bahwa Dorsey tidak akan diizinkan untuk tinggal di Angkatan Laut karena ayahnya adalah James Dorsey, seorang tokoh terkemuka dalam komunitas penerbangan Angkatan Laut. Pada tahun 1987, Dorsey adalah kapten dari sebuah kapal induk AS.

Sementara awalnya Ross hanya menderita cedera kecil saat diselamatkan dari laut. Tetapi kemudian kondisinya semakin memburuk dalam beberapa tahun kemudian. Dia menerima 32 operasi dan akhirnya sepenuhnya dinonaktifkan.

 

Exit mobile version