Inggris tetap menjadi sekutu NATO yang kuat dan posisinya dalam aliansi tidak akan diubah setelah keputusan rakyat negara tersebut untuk meninggalkan Uni Eropa. Demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg Jumat 24 Juni 2016.
Inggris mengadakan referendum untuk menentukan apakah akan tetap berada di Uni Eropa atau meninggalkan kelompok tersebut.
Hasil akhir referendum menunjukkan 51,9 persen pemilih, atau 17,4 juta orang, memutuskan untuk mendukung Brexit (Brtain Exit), sementara sekitar 16,1 juta menentangnya.
“Orang-orang Inggris telah memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa. Seperti mendefinisikan bab berikutnya dalam hubungannya dengan Uni Eropa, saya tahu bahwa posisi Inggris di NATO akan tetap tidak berubah,” kata Stoltenberg dalam sebuah pernyataan.
“Inggris akan tetap kuat dan berkomitmen ke NATO dan akan terus memainkan peran utama dalam Aliansi kami. Hari ini, seperti yang kita hadapi lebih ketidakstabilan dan ketidakpastian, NATO lebih penting daripada sebelumnya sebagai platform untuk kerjasama antar Sekutu Eropa, dan antara Eropa dan Amerika Utara,” bunyi pernyataan yang dilansir Sputnik.
