Jepang Selidiki Benda yang Diduga Ujung Rudal Korut

Jepang Selidiki Benda yang Diduga Ujung Rudal Korut

Jepang pada Kamis 23 Juni 2016 mulai memeriksa sebuah objek yang diduga sebagai ujung roket Korea Utara yang terdampar di pantai Jepang. Negara itu berharap mendapatkan informasi terkait program misil atau peluru kendali (rudal) negara tertutup itu sehari setelah mereka meluncurkan dua unit misil.

Benda berwarna merah, putih dan biru itu diyakini sebagai setengah bagian ujung roket yang dirancang untuk melindungi hulu ledak roket.

Benda ditemukan di sebuah pantai di bagian barat Jepang Kamis lalu dan diduga berasal dari sebuah roket jarak jauh tiga tingkat, yang diluncurkan oleh Korea utara pada 7 Februari lalu dan terbang di atas kepulauan Okinawa Jepang.

Pihak berwenang Korea Selatan mengamankan setengah bagian lainnya. “Kami akan menganalisa materialnya dan tingkat teknologi yang digunakan,” seorang pejabat kementerian pertahanan Jepang mengatakan setelah bagian itu diangkut ke kementerian dengan menggunakan truk.

Bagian yang berbentuk tidak sempurna seberat 75 kilogram, dengan lebar hampir dua kali satu meter, tersebut ditempatkan di atas sebuah selimut dan terpal biru di halaman depan kementerian.

Peluncuran Februari lalu, yang menurut Korea Utara menempatkan sebuah satelit ke orbit pada ketinggian ratusan kilometer di atas bumi, terjadi beberapa minggu setelah Pyongyang melakukan sebuah uji coba bom nuklir. Kedua tindakan itu merupakan pelanggaran terhadap sejumlah resolusi dan sanksi Perserikatan Bangsa-bangsa.

Kekhawatiran pada Rabu meningkat bahwa Korea Utara semakin dekat dalam penyempurnaan teknologi misil balistiknya setelah mereka meluncurkan apa yang tampak sebagai rudal balistik jarak menengah.

Sementara yang pertama dipandang sebagai sebuah kegagalan, roket kedua meluncur mencapai ketinggian lebih dari 1.000 kilometer sebelum jatuh ke Laut Jepang, sekitar 400 kilometer dari lokasi peluncuran.

“Bagi Jepang, hal itu menimbulkan kekhawatiran besar terkait keamanan nasional kami,” komandan tinggi militer Jepang, Laksamana Katsuoshi Kawano mengatakan pada Kamis di Tokyo.

Langkah berikutnya yang dapat dilakukan oleh Pyongyang adalah mengecilkan teknologi bom nuklir mereka menjadi sebuah hulu ledak yang cukup untuk dipasang di dalam misil.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan setelah mengawasi peluncuran pada Rabu itu bahwa negaranya saat ini memiliki kemampuan untuk menyerang kepentingan-kepentingan Amerika Serikat di Pasifik, media resmi melaporkan.