4 Batalyon NATO di Perbatasan Rusia Hanya Awal

4 Batalyon NATO di Perbatasan Rusia Hanya Awal

Rencana penyebaran empat batalyon NATO di perbatasan Rusia disebut hanya sebagai langkah awal saja. Selanjutnya, kekuatan akan terus berkembang.

Rencana penyebaran empat batalyon hanya dasar untuk terus menerus memberi tekanan dan hal itu bisa dengan mudah tumbuh menjadi kontingen yang lebih besar. Dan fakta bahwa pasukan bukan dari negara yang berbatasan dengan Rusia menggarisbawahi bahwa Rusia memang sedang menjadi target khusus.

“Keempat batalyon dapat dengan mudah tumbuh menjadi kontingen yang lebih besar dan karena itu harus dianggap sebagai ancaman bagi Rusia,” kata Alexandr Perendzhiev, ahli dari Asosiasi Analis Politik Militer sebagiamana dikutip situs berita Rusia Vzglyad dan dikutip Sputnik Senin 20 Juni 2016.

Selasa lalu, NATO sepakat untuk mengerahkan 4.000 kekuatan baru di Baltik dan Polandia. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan setelah pertemuan para menteri blok di Brussels. Tujuannya dinyatakan adalah untuk melindungi sekutu Eropa Timur dari apa yang NATO sebut sebagai ancaman agresi Rusia.

Tiga batalyon, masing-masing terdiri dari antara 800 dan 1.000 tentara dan kabarnya akan akan disediakan oleh Inggris, Amerika Serikat dan Jerman. Blok ini sekarang mencari negara keempat yang bersedia mengirimkan prajurit ke perbatasan Rusia.

Ahli juga menjelaskan bahwa unit ini berasal dari negara-negara yang tidak berbatasan dengan Rusia “Itu aneh untuk berbicara tentang ” perlindungan “. Negara-negara yang berbatasan juga mampu mempertahankan diri dan NATO hanya bisa mengirim pasukan bantuan. Penyebaran batalyon tetap NATO di perbatasan Rusia menegaskan bahwa mereka berada di sana bukan untuk pertahanan. Mereka bisa dengan mudah tumbuh dalam ukuran untuk kemungkinan melakukan serangan ke Rusia di masa depan.