More

    T-50 Rusia Masih Menghadapi Satu Masalah Krusial

    on

    |

    views

    and

    comments

    DIADANG MASALAH MESIN
    T-50
    T-50

    Masalah yang juga jadi perhatian dari pesawat ini adalah pada sistem propulsi pesawat. Awalnya, T-50 akan masuk ke layanan terbatas dengan didukung oleh sepasang mesin Saturn Izdeliye 117 atau yang juga dikenals ebagai turbofan AL-41F1 afterburning yang mampu mengehentakkan daya dorong 31,967lb (142kN). AL-41F1 adalah versi ekstensif dimodernisasi dari AL-31FP yang diinstal di Su-27 dan Su-30 Flanker  yang kemudian dikembangkan menjadi generasai terbaru Flanker, Su-35S Flanker-E.

    Meski AL-41F1 adalah mesin yang cocok untuk Flanker-E,  tetapi telah terbukti kurang memuaskan untuk digunakan di pesawat tempur generasi kelima. Menurut sumber Rusia, meskipun AL-41F1 menyediakan daya dorong cukup untuk kemampuan jelajah supersonik berkelanjutan tetapi tidak memenuhi persyaratan Pasukan Aerospace Rusia untuk thrust-to-weight ratio atau efisiensi bahan bakar.

    Rusia memang hanya akan menggunakan AL-41F1 sebagai mesin interim. Saturnus saat ini sedang mengembangkan mesin kelas 40,000lbs yang disebut Izdeliye 30, yang dimaksudkan untuk menjadi powerplant definitif pesawat tempur ini. Namun, Rusia menghadapi jalan yang penuh tantangan dalam mengembangkan Izdeliye 30.  Izvestia melaporkan bahwa T-50 hanya akan menerima mesin baru antara tahun 2025 dan 2027. Sebagian besar masalah berasal dari malaise pasca-Soviet Rusia pada 1990-an ketika teknologi pembangunan secara efektif terhenti karena pendanaan menguap.

    Namun, pengembangan mesin adalah aspek yang paling kompleks dan menantang secara teknis dalam mengembangkan pesawat tempur baru. Pelajaran yang juga bisa diambil dari pengalaman Amerika Serikat selama mengembangkan Grumman F-14 Tomcat dan McDonnell Douglas (sekarang Boeing) F-15 Eagle pada 1970-an. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pentagon memulai pekerjaan pembangunan pada F119 dan General Electric YF120 untuk bersaing sebelum memulai pengembangan Lockheed Martin F-22 Raptor.

    Tapi pengalaman baru-baru ini telah menunjukkan, desain mesin yang bahkan relatif matang dapat menemukan masalah ketika sedang diadaptasi untuk aplikasi yang berbeda. Salah satu contoh saat Pratt & Whitney F135 yang berasal dari pengembangan F119 yang digunakan F-22 untuk digunakan pada Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter. F135 memiliki masalah dengan afterburner dan turbin bilah yang mengakibatkan kebakaran mesin 2014 lalu.

     

    Sumber: Dave Majumdar/National Interest

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this