Tak Ada Pilihan, NATO Harus Menambah Kekuatan di Perbatasan Rusia

Tak Ada Pilihan, NATO Harus Menambah Kekuatan di Perbatasan Rusia

Seberapa tinggi atau besar sebenarnya ancaman jet tempur generasi kelima Rusia,  senjata nuklir, pertahanan udara berteknologi tinggi, senjata anti-satelit, tentara konvensional dan kapal selam untuk NATO dan AS?

Di tengah ketegangan yang terus meningkat antara Rusia dan NATO serta Amerika Serikat pertanyaan itu terus bermunculan. Benarkah Rusia akan mampu melawan kekuatan NATO yang terdiri dari negara-negara dengan kemampuan militer tinggi? Atau sebaliknya, justru Rusia yang bisa mempecundangi NATO sendirian mengingat mereka terus bergerak dalam pembangunan teknologi perang tingkat atas di semua matra.

Manuver militer Rusia dan aneksasi semenanjung Crimea telah memunculkan banyak pertanyaan di kalangan analis Pentagon tentang laju modernisasi militer Rusia saat ini dan kondisi pasukan yang menjadi pewaris utama militer raksasa Perang Dingin, platform dan persenjataan.

Rusia secara tegas berdiri tegap untuk menentang NATO yang dinilai telah mengancam mereka dengan melakukan penumpukan pasukan di sepanjang garis perbatasan mereka. Tetapi beberapa keadaan di militer Rusia saat ini masih memunculkan pertanyaan tentang kemampuan Moskow jika harus perang habis-habisan melawan NATO.

Namun demikian, Rusia harus diakui terus membuat kemajuan militer dan banyak ahli dan analis Pentagon telah menyatakan kekhawatirannya tentang postur pertahanan NATO di Eropa Timur apakah akan cukup signifikan untuk mencegah Rusia dari kemungkinan invasi ke Eropa Timur.

Selain itu tekanan ekonomi untuk Rusia belum melambatkan komitmen Kremlin dalam hal modernisasi militer yang cepat dan peningkatan anggaran pertahanan, meskipun fakta yang ada militer negara ini hanyalah sebagian kecil dari kekuatan Soviet pada puncak Perang Dingin tahun 1980-an.

Pasukan darat, udara dan laut Rusia sedang mencoba untuk memperluas dengan cepat, transisi ke era informasi yang lebih bertekonologi tinggi dan terus mengejar platform generasi berikutnya.

Gudang senjata Rusia baik konvensional dan nuklir adalah bagian kecil dari apa yang ada selama Perang Dingin, namun negara ini mengejar kapal selam kelas baru, jet tempur siluman T-50, rudal generasi dan senjata berteknologi canggih untuk pasukan darat termasuk tank T-14 Armata. Rusia juga terus membangun pertahanan udara dan masuk pada rencana pembangunan pesawat generasi keenam dengan kecepatan supersonik. Semua jelas menekankan modernisasi militer dan membuat kemajuan substansial yang diraih Rusia.

Angkatan Airborne Rusia juga telah memutuskan untuk membentuk enam unit lapis baja dilengkapi dengan tank T-72B3M yang dimodivikasi di paruh kedua 2016. Selama dua tahun ke depan, enam unit akan diperluas menjadi kekuatan batalion.

Rusia juga dikabarkan tengah mengembangkan apa yang disebut kendaraan tempur lapis baja Terminator 3.

Selama Perang Dingin, anggaran pertahanan Rusia mencapai hampir setengah dari keseluruhan belanja negara. Sekarang, belanja militer negara-negara ‘mengacu pada persentase yang lebih kecil dari pengeluaran nasional. Namun, meskipun perbedaan-perbedaan persentase yang besar dibandingkan dengan tahun 1980, anggaran pertahanan Rusia terus menanjak. Menurut Business Insider dari 2006 hingga 2009, anggaran pertahanan Rusia melonjak dari US$25 miliar menjadi US$50 miliar dan anggaran pertahanan 2013 bahkan mencapai US$90 miliar.

Menurut globalfirepower.com secara keseluruhan, militer Rusia memiliki sekitar 766.000 personil aktif di garis depan pada tahun 2013 dan sebanyak 2,4 juta pasukan cadangan. Jumlah yang masih lebih kecil dibanding Perang Dingin di mana Angkatan Darat Rusia memiliki sebanyak tiga hingga empat juta personel.

Data pada 2013 militer Rusia memiliki lebih dari 3.000 pesawat dan 973 helikopter. Di darat, Globalfirepower.com mengatakan Rusia memiliki 15.000 tank, 27.000 kendaraan tempur lapis baja dan hampir 6.000 senjata self-propelled untuk artileri.

Meski Rusia mungkin tidak memiliki kekuatan konvensional sekuat Perang Dingin, mereka telah membuat upaya untuk memoderniasi dan mempertahankan bagian-bagian dari persenjataan dan platform. Tank T-72 tank, misalnya, telah ditingkatkan beberapa kali sejak konstruksi awal mereka pada tahun 1970-an.

Di laut Globalfirepower.com menyebut Angkatan Laut Rusia memiliki 352 kapal, termasuk satu kapal induk, 13 kapal perusak dan 63 kapal selam. Laut Hitam adalah daerah strategis yang signifikan bagi Rusia dalam hal pertimbangan ekonomi dan geopolitik karena membantu menjamin akses ke Mediterania.

Analis juga mengatakan bahwa militer Rusia membuat sejumlah besar senjata konvensional dan nuklir di tahun 80-an, mulai dari roket dan rudal jelajah pertahanan udara ke sangat efektif. Bahkan, Rusia membangun sistem rudal anti pesawat S-300 dan S-400 yang diakui sejumlah pihak sangat efektif.

Mengutip laporan media Rusia, National Interest melaporkan bahwa Rusia kini juga sedang menguji S-500 yang dilaporkan bisa mencapai target hingga 125 mil.

Di udara, Rusia masih mempertahankan pesawat tempur Su-27 yang dibangun era 1980.

Sering dibandingkan dengan F-15 Eagle Amerika, Su-27 adalah pesawat tempur mesin kembar bermanuver tinggi yang dibangun pada 1980-an dan terutama dikonfigurasi untuk misi superioritas udara.

NEXT: PILIHAN MAHAL