Kekuatan kapal selam biasanya sangat rahasia, hingga perdebatan tentang kebijakan pengadaan armada ini sering tidak muncul sebagaimana persenjataan lain seperti pesawt tempur. Namun, sepertinya sekarang dan di tahun-tahun mendatang sulit dihindari karena anggaran produksi kapal selam akan melebihi anggaran sektor laindalam hal belanja senjata.
Sebagaimana dilaporkan Forbes Rabu 15 Juni 2016, Kantor Anggaran Kongres memproyeksikan Oktober lalu bahwa antara tahun ini hingga 2025, konstruksi kapal selam akan menghabgiskan biaya rata-rata US$7,7 miliar per tahun. Jumlah ini setara dengan anggaran gabungan yang digunakan untuk membeli kapal induk dan kapal kombatan permukaan. Dalam sepuluh tahun setelah itu (2026-2035) jumlahnya akan semakin gila-gilaan karena akan meningkat menjadi US$9,2 miliar yang berarti hampir setengah dari seluruh anggaran pembangunan kapal.
Kondisi ini kontras dengan anggaran untuk pengeluaran senjata lain, yang terlihat tidak akan naik dalam waktu dekat. Kecuali Program F-35 yang akan tetap naik, tetapi program ini akan ang menggantikan pesawat taktis dari tiga layanan militer dan selusin sekutu.
Sementara kapal selam hanya untuk Angkatan Laut. Dan Angkatan Laut jelas melihat konstruksi kapal selam sebagai prioritas utama. Anggaran sebesasr US$ 11 miliar yang rencananya akan dihabiskan selama lima tahun ke depan akan digunakan untuk membeli hanya satu kategori kapal selam yakni operator rudal balistik.
Kapal selam serangan Kelas Virginia yang dibangun oleh General Dynamics dan Huntington Ingalls Industries sering disebut sebagai model program pengadaan kapal selam ini. Kongres telah mengisyaratkan bahwa kapal 25 dan 26 kelas ini akan didanai tanpa kontroversi pada tahun anggaran fiskal 2017 Departemen Pertahanan.
Penerima manfaat terbesar dari melonjaknya produksi kapal selam akan diterima Electric Boat yang merupakan unit dari General Dynamics di New England, Newport News Shipbuilding unit dari Huntington Ingalls Industries di Virginia, dan 5.000 pemasok yang tersebar di seluruh 50 negara bagian.
Beberapa pemasok yang cukup besar seperti BWX Technologies – yang diberi kontrak US$3,1 miliar untuk komponen reaktor nuklir angkatan laut pada bulan April. Untuk sebagian besar, meskipun, mereka perusahaan kecil dan menengah juga sangat bergantung pada pekerjaan kapal selam untuk bertahan dalam bisnis.
Meningkatnya anggaran pembangunan kapal selam ini jelas terkait dengan perkembangan kondisi global saat ini. Berulang kali dilaporkan China dan Rusia, dua negara yang menjadi lawan Amerika terus mengembangkan armada bawah laut mereka. Hal ini menjadi ancaman serius bagi dominasi bawah laut Amerika yang setelah selesainya Perang Dingin tak ada yang bisa menandingi.