Saat pasukan Irak dengan yang didukung AS bertempur melawan ISIS di sebjumlah garis pertempuran di Irak, Menteri Pertahanan Ashton B. Carter Senin 13 Juni 2016 mengumumkan bahwa helikopter tempur Amerika Apache telah digunakan dalam pertempuran untuk pertama kalinya sejak Presiden Obama menyetujui misi militer di daerah untuk melawan ISIS.
Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan ke pertemuan para menteri NATO di Brussels, Carter menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang masuk operasi tetapi mengatakan serangan yang dilakukan Senin itu dilakukan untuk mendukung pasukan Irak yang bertempur di luar Mosul.
Menurut pejabat senior pertahanan yang berbicara dalam kondisi anonimitas dikutip Washington Post Senin mengatakan beberapa Apache terlibat dalam serangan itu, tetapi hanya satu yang menembakkan senjata untuk menghantam sebuah kendaraan. AH-64 Apache merupakan helikopter Angkatan Darat dan sering terbang berpasangan.
Penggunaan Apache dilakukan setelah pasukan Irak membuat kemajuan moderat di Fallujah, salah satu yang pertama dari berabgai kota yang direbut ISIS dua tahun yang lalu. Di sekitar Mosul, pasukan Irak secara perlahan terus menekan posisi ISIS di kota itu dari sisi selatan dan timur laut.
Berbekal meriam 30mm, dan roket 2,75 inci serta kemampuan untuk membawa muatan rudal Hellfire, Apache merupakan pesawat yang dianggap cocok untuk untuk memberikan dukungan udara bagi pasukan di lapangan. Digunakan secara luas di Irak sebelum penarikan pasukan AS pada tahun 2011 dan kebangkitan ISIS, Apache terakhir digunakan dalam pertempuran di negara itu pada 2014 untuk membantu unit Kurdi yang berjuang untuk mempertahankan Dam Mosul.
Pada 2015, Pentagon telah menawarkan penggunaan tempur Apache ke pasukan Irak yang berusaha untuk merebut kembali kota Ramadi. Pada saat itu, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menolak tawaran itu dengan menyatakan pasukan Irak mampu merebut kembali kota tanpa mereka. Namun pada bulan April, setelah bertemu dengan Carter, Abadi setuju untuk menggunakan penggunaannya untuk membantu merebut kembali Mosul. Selain itu Abadi juga menyetujui pengerahan 200 tentara tambahan AS untuk membantu melatih pasukan Irak, selain pengiriman sejumlah artileri roket. Saat ini ada sekitar 5.000 tentara AS ditempatkan di Irak.
Secara signifikan lebih besar dari Ramadi, Mosul jatuh ke ISIS pada bulan Juni 2014, memaksa mundur ribuan tentara Irak. Sejak itu, kota ini telah berubah menjadi benteng terbesar ISIS di Irak dan diyakini dibentengi dengan baik.