Pasukan khusus Perancis yang melatih Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS dilaporkan membangun pangkalan militer di dekat Kobani menjelang serangan besar ke kota Manbij Suriah yang dikuasai ISIS. Hal tersebut disampaikan analis politik Idris Nessan, yang menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri dari Kobani Canton, mengatakan Sputnik Selasa 14 Juni 2016.
Perancis tidak diharapkan untuk mengambil bagian dalam pertempuran, setidaknya untuk saat ini. “Tentara Prancis tiba di Kobani bersama dengan tentara AS untuk mengambil bagian dalam pembebasan Manbij. Mereka terutama bertugas mengkoordinasikan serangan udara koalisi [pimpinan AS], konsultasi dan memberikan pelatihan kepada dewan militer Manbij dan Pasukan Demokratik Suriah,” katanya .
Nessan tidak bisa mengungkapkan berapa banyak tentara Prancis yang hadir di Kobani, tetapi menambahkan bahwa pasukan tambahan bisa tiba jika diperlukan.
Manbij adalah kota strategis penting terletak sebelah barat daya dari Kobani di Suriah utara. Daerah ini telah dikepung oleh pejuang Kurdi dan Arab, tapi ISIS masih mempertahankan cengkeraman mereka di perkotaan.
Pengepungan telah memberi pukulan besar bagi ISIS yang sangat bergantung pada akses tak terbatas ke Turki yang telah memungkinkan organisasi untuk berkumpul kembali, mempersenjatai kembali dan memasok logistik. Manbij juga menjadi penghubung utama antara wilayah perbatasan dan kota Suriah Raqqa, ibukota de facto ISIS.
“Perancis juga bermaksud untuk membangun sebuah pangkalan militer di Ayn al-Arab. Namun, bertentangan dengan laporan sebelumnya, pekerjaan konstruksi tidak akan berlangsung di bukit Mistenur. Fasilitas ini malah akan akan terletak di sebelah selatan dariKobani,” jelasnya. Tidak ada kegiatan militer telah terdeteksi di Mistenur, tambahnya.
Juru bicara tentara Perancis Kolonel Gilles Jaron membenarkan informasi itu tetapi menolak untuk memberikan informasi tambahan karena untuk melindungi pasukan khusus yang terlibat dalam operasi.
