Gripen Serbu Afrika
Saab Gripen C/D

Gripen Serbu Afrika

Botswana, salah satu negara di Afrika, menghabiskan miliaran dollar untuk meng-upgrade angkatan bersenjatanya. Salah satunya dengan memesan delapan jet tempur Swedia Gripen JAS 39C yang kemungkinan akan menelan biaya sekitar setengah miliar dolar termasuk fasilitas pemeliharaan, pelatihan dan dukungan teknis.

Tapi ini adalah jet tempur bekas dan Swedia telah menunjukkan kesediaan untuk sangat fleksibel dalam urusan harga, termasuk menyewakan jet tempur daripada membeli langsung.

Dalam keadaan terbaik (sebuah kesepakatan sewa) Gripen akan mengkonsumsi 10-20 persen dari anggaran pertahanan. Ini masih menjadi beban berat bagi negara yang terkurung daratan dengan GDP sebesar US$ 16 miliar dan populasi 2,2 juta.

Angkatan bersenjata kecil (dengan hanya 9.000 tentara) dan tahunan anggaran pertahanan adalah sekitar US$ 500 juta. Angkatan udara memiliki sekitar 600 personel dan satu-satunya pesawat tempur yang mereka miliki adalah 10 jet tempur era Perang Dingin F-5 dengan diperkirakan hanya empat atau lima y ang masih berfungsi.

Tetangga Botswana, Afrika Selatan membeli 28 Gripen pada tahun 1999 dan kedua negara bisa menghemat uang dengan berbagi biaya pemeliharaan.

Pesawat 14 ton JAS-39C memasuki layanan pada tahun 1997 dan kira-kira sebanding dengan model akhir F-16. Gripen kecil tapi bisa membawa sampai 3,6 ton senjata. Dengan meningkatnya penggunaan bom pintar, angka ini sudah cukup.

Gripen membuktikan menjadi pemain penting dan mampu bersaing dengan pemain utama seperti F-16, F/A-18, F-35, Eurofighter, Rafale, MiG -29, dan Su-27. Salah satunya karena Gripen jauh lebih murah hingga separuh dibandingkan jet-jet tempur lain yang kira-kira sekitar US$ 35 juta per unit..

Lebih penting lagi, biaya operasional per jam Gripen juga setengah dibandingkan pesaingnya setiap jam terbang Gripen membutuhkan dana sekitar US$14.000.

Akibatnya, Gripen memberikan ketangguhan dan biaya rendah dibandingkan pesawat Rusia dan Barat. Bagi banyak negara ini merupakan kombinasi menarik. Gripen mudah digunakan (baik untuk pilot dan awak darat) dan mampu melakukan semua pekerjaan yang dibutuhkan jet tempur dari pertahanan udara, dukungan darat dan pengintaian dengan cukup baik. Dengan kondisi seperti ini layak jika Gripen menjadi pilihan negara-negara dengan kemampuan keuangan tidak begitu kuat tetapi membutuhkan jet tempur baru. Afrika, telah dan akan menjadi wilayah yang diserbu oleh Gripen.