Saab Iming-Imingi India Radar GaN AESA Jika Pilih Gripen
Gripen E

Saab Iming-Imingi India Radar GaN AESA Jika Pilih Gripen

Swedia dan Saab mengiming-imingi India dengan radar Active Electronically Scanned Array  Gallium Nitrida (GaN AESA) jika negara itu memilih jet tempur Saab Gripen. Janji itu disampaikan dalam pertemuan yang diadakan Saab dengan komite kementerian pertahanan India yang pekan ini berkunjung ke Swedia termasuk Kepala Staf Angkatan Udara India Marsekal Arup Raha. Kunjungan ini sebagai tindak lanjut dari dari briefing di New Delhi bulan lalu.

“Kami berbicara di India  kami mengatakan jika India akan memilih Gripen, maka kita bersedia untuk berbagi teknologi ini dan pengembangan bersama. Kami memiliki banyak untuk berkontribusi tapi kami bersedia untuk berbagi,” kata Lars Tossman, Kepala unit bisnis Airborne Surveillance Saab sebagaimana dikutip  StratPost Sabtu 11 Juni 2016

Saab telah menerima permintaan informasi atau Request For Information (RFI) dari New Delhi terkait beberapa teknologi untuk pesawat tempur ringan Tejas Mk1A yang dibangun India. Selain memerlukan radar AESA, Tejas juga membutuhkan suite EW dan ESM dan sejumlah teknologi lain. Saab kemudian menjawabnya dengan kemungkina produksi di India.

“Ini juga bisa menjadi teknologi yang digunakan dalam program LCA yang dibangun India ada banyak sinergi antara Gripen dan LCA pada sensor suite. Ini adalah sesuatu yang bisa kita kerjasamakan dengan mitra lokal India bahwa India, “kata Tossman.

“Kami berada dalam bisnis jangka panjang dan kami pikir ini adalah baik untuk program bersama Swedia-India Gripen tapi juga bisa untuk digunakan untuk LCA. Ini adalah sesuatu yang India bisa memperoleh keuntungan jika mereka akan memilih kami sebagai pemasok, “tambahnya.

Menurut Tossman, radar GaN AESA 70 persen lebih efektif dibandingkan teknologi radar AESA yang lain. Perkembangan ini berbeda dengan radar AESA SELEX Galileo Raven ES-05 yang dikembangkan untuk Gripen. Tapi Swedia dengan tegas menyatakan tawaran untuk berbagi teknologi radar GaN AESA hanya berlaku jika India setuju untuk untuk memproduksi Gripen di India untuk IAF.

India saat ini juga tengah mempertimbangkan proposal dari Lockheed Martin untuk menggeser lini perakitan F-16 ke India serta Boeing untuk menyiapkan garis produksi F / A-18 di India, meskipun Menteri pertahanan Manohar Parrikar sepertinya telah mencoret F-16 dari daftar ini.

India masih membutuhkan banyak jet tempur setelah tahun lalu membatalkan kontrak pembelian 126 jet tempur Rafale dan kemudian hanya memutuskan membeli 36 pesawat. Hal ini menjadikan pangsa pasar jet tempur India kembali terbuka.
Tossman juga menegaskan radar AESA Gallium Nitrida tidak terikat pada ITAR (International Traffic in Arms Regulations) atau aturan AS untuk mengendalikan ekspor teknologi pertahanan. “Itu berarti teknologi ini milik kita sendiri. Kami bisa memutuskan apapun dengan tidak tergantung persetujuan orang lain.”

Saab adalah perusahaan pertama yang mengembangkan dan menyebarkan radar Gallium Nitrida dalam berbagai bentuk. “Kami adalah orang pertama di dunia untuk mengumumkan bahwa kami memiliki AESA GaN.  AESA dan Gallium Nitrida adalah kata kunci dalam teknologi radar. Tidak ada pengembang radar memiliki AESA GaN terlepas dari kami ”