China berencana untuk terus mengembangkan Laut China Selatan. Kali ini, Beijing telah menetapkan rencana untuk membangun sebuah laboratorium di kedalaman 3.000 meter di bawah air. Bloomberg melaporkan mengutip presentasi Departemen Ilmu China.
Jika berhasil, ini akan menjadi proyek pertama untuk membangun tempat tinggal manusia jangka panjang pada kedalaman tersebut.
“Selama ini tempat untuk tinggal manusia dalam waktu lama di kedalaman air belum ada, tapi tentu saja mungkin. Submersible berawak telah pergi ke kedalaman selama hampir 50 tahun. Tantangannya operasi itu selama berbulan-bulan pada satu waktu,” kata Bryan Clark dari Pusat Penilaian Strategis dan Anggaran yang berbasis di Washington kepada Bloomberg dan dikutip Russia Today Jumat 11 Juni 2016.
Sejauh ini tidak ada informasi mengenai biaya dan waktu, tetapi Beijing sebelumnya telah berbicara tentang pentingnya mengembangkan perairan dalam di Laut China Selatan.
“Laut dalam mengandung harta yang belum ditemukan dan belum berkembang, dan untuk mendapatkan harta karun tersebut kita harus mengendalikan teknologi kunci dalam untuk mendapat akses ke laut dalam, menemukan laut dalam, dan mengembangkan laut dalam,” kata Presiden China Xi Jinping kepada wartawan bulan lalu di sebuah konferensi sains nasional.
Laut China Selatan adalah daerah sengketa teritorial antara negara-negara Asia, termasuk China, Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan lain-lain. Klaim China adalah yang terbesar, dan Beijing telah menopang klaimnya dengan menciptakan pulau-pulau buatan, yang mengakibatkan ketegangan dengan sejumlah negara di kawasan itu serta dengan Amerika Serikat. Washington menuduh Beijing membangun pulau-pulau untuk tujuan militer, sementara China telah mendesak kapal perang dan pesawat militer AS menjauh dari pulau-pulau.