Pembangunan tank T-14 Armata oleh Rusia telah mendorong industri main battle tank bangkit lagi. Negara-negara barat telah bergerak untuk membangun tank baru atau setidaknya mengupgrade tank tua mereka agar bisa mengimbangi T-14 Armata.
BAE Systems Inggris telah bekerja sama dengan beberapa pembuat senjata terkemuka dalam upaya untuk memperpanjang masa kerja 227 main battle tank Challenger 2 milik Inggris.
Upaya ini akan fokus untuk meningkatkan infrared imagers, commander’s sight, fire control system dan onboard electronics.
Sementara Jerman Krauss-Maffei Wegmann yang membangun tank Leopard 2, dan Nexter Prancis sedang mempertimbangkan untuk melakukan usaha patungan mengembangkan tank baru untuk menggantikan Leopard-2 dan Leclerc.
Tidak mau kalah, Italia akan mengungkap prototipe baru tank Centauro II di Eurosatory-2016 expo di Paris. Sementara pada bulan Januari, Polandia mengumumkan rencana untuk memodernisasi 128 tank Leopard-2, dan Prancis mengatakan akan meng-upgrade 200 Leclercs.
Produksi tank juga ada di Korea Selatan, Turki dan India, meskipun negara-negara ini tetap menggunakan kendaraan lapis baja buatan luar negeri, termasuk dari Rusia. Ukraina juga sekarang memiliki rencana untuk mengembangkan tank tersendiri.
Banyak ahli menilai sebagian besar program-program modernisasi tank baru didorong karena konflik bersenjata regional di Timur Tengah dan Ukraina.
Andrei Frolov, Pemimpin Redaksi majalah Arms Exports mengatakan bahwa konflik regional dari beberapa tahun terakhir telah mengubah sikap terhadap tank.
“Selama konflik ini, dari Suriah dan Yaman hingga Ukraina, tank membuktikan diri sebagai sarana tangguh. Meskipun beberapa kerugian besar, termasuk dari rudal antitank, saya pikir masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa tank sekarang hanya menjadi bagian dari masa lalu, “katanya.
Munculnya tank T-14 Armata yang pertama terlihat pada Parade Hari Kemenangan 9 Mei 2015 di Lapangan Merah juga menghasilkan kesan yang sangat kuat bagi ahli militer di mana-mana.
Dengan menara tak berawak, awak duduk di dalam sebuah kapsul lapis baja di bagian depan hull dan pengendalian tembakan elektronik dan sistem komunikasi canggih, Armata menjadi sangat berbeda dibandingkan desain tank klasik dari era pasca Perang Dunia II.
Ahli tank Ukraina Andrei Tarasenko memuji Armata sebagai “anugerah nyata untuk produsen tank asing menyalakan kembali minat pada kendaraan tempur lapis baja di mana-mana.”