Pasukan Aerospace Rusia dan penerbangan Angkatan Laut Rusia telah menerima lebih dari 60 jet tempur Su-30SM. Hal itu disampaikan Direktur Produksi Irkut Corporation Rusia Sergei Yamanov Rabu 8 Juni 2016.
Su-30SM yang diproduksi oleh produsen pesawat Irkutsk di bawah kontak dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Su-30SM telah dipasok ke Angkatan Aerospace sejak 2012, dengan Naval Aviation sejak 2014.
Su-30SM adalah jet tempur generasi 4 ++, yang dikembangkan oleh Rusia Sukhoi Aviation Holding Company. “Saat ini, produsen pesawat Irkutsk [Irkut Corporation] membangun dan menyediakan untuk Angkatan Aerospace Rusia dan Naval Aviation 61 Su-30SM,” kata Yamanov sebagaimana dikutip RIA Novosti.
Pesawat ini merupakan turunan dari pesawat dua kursi Su-27UB (Flanker) yang memiliki kemampuan tempur udara ke udara dan udara ke darat. Rusia sebenarnya juga mengembangkan Su-35, tetapi kenapa Su-30SM masih sangat dibutuhkan oleh negara ini? Kenapa tidak fokus ke Su-35 saja?
Su-30SM adalah jet tempur multirole super bermanuver yang diadaptasi untuk memenuhi semua kebutuhan Angkatan Aerospace Rusia, termasuk dalam hal peralatan radar radio, sistem komunikasi, identifikasi, sistem ejeksi, dan sejumlah sistem pendukung.
“Ini adalah pesawat yang sangat handal. Kami tidak menghadapi masalah teknis selama penerbangan,” sumber yang terlibat dalam operasi di Suriah sebagaimana dikutip Gazeta.ru beberapa waktu lalu.
Dua kursi jet tempur dilengkapi dengan radar bertahap, mesin trust vectoring, dan stabilisator horizontal. Pesawat ini juga sangat mampu membawa senjata udara ke udara dan udara ke permukaan paling canggih di gudang Rusia.
Kementerian itu mencatat bahwa spesifikasi manuver membuat Su-30SM mampu melakukan manuver aerobatic baru, termasuk berputar dikendalikan dan penerbangan horisontal kecepatan rendah dengan sudut elevasi 60 derajat.
Su-30SM juga telah ditingkatkan dalam hal kemampuan tempur, termasuk dalam mengakuisisi dan menghancurkan target. Potensi pesawat ini sama dengan kemampuan dua jet generasi sebelumnya.
“Pesawat ini dapat terbang tidak hanya dengan positive dan negative g-forces tetapi juga lateral acceleration. Hal ini memungkinkan untuk kemungkinan-kemungkinan baru dalam manuver yang diperlukan dalam pertempuran udara,” kata Mayjen. Alexander Kharchevsky.
“Penggunaan jet yang super bermanuver menciptakan taktik tempur baru di udara,” tambahnya.
Menurut sumber terbuka, Su-30SM dilengkapi dengan mesin AL-31FP buatan Rusia. Pesawat ini dapat terbang hingga 3.000 km tanpa mengisi bahan bakar dan tangki bahan bakar tambahan. Selanjutnya, jet membawa BINS-SP2 platform-less inertial navigation system yang memungkinkan untuk navigasi ketika tidak ada sinyal dari udara, permukaan dan sistem navigasi maritim.
Su-30SM memang bukan saingan bagi jet generasi kelima seperti Rusia T-50 (PAK FA) atau Amerika F-22 Raptor, karena tidak adanya teknologi siluman canggih. Pesawat ini memang tidak dirancang untuk menjadi siluman dan tugas utamanya adalah taktik tempur. Su-30SM memberikan pengintaian radar radio. Su-30SM juga dapat digunakan untuk melatih pilot jet tempur super manuver canggih.
Dengan kemampuan tersebut Rusia akhirnya masih sangat membutuhkan pesawat ini dalam jumlah banyak. Kenapa tidak Su-35? Jawabannya jelas, Su-35 jauh lebih mahal dibandingkan Su-30SM, sementara fungsi antara kedua pesawat sebenarnya tidak jauh berbeda. Kedua pesawat tidak memiliki karakter siluman, dan sama-sama generasi 4++. Jadi kenapa harus ngotot pakai Su-35? Bahkan mungkin Su-35 tidak akan sesukses Su-30SM dalam hal produksi setelah T-50 benar-benar masuk garis produksi.