Gerakan ISIS di internet disebut sebagai cara penting dari kelompok itu untuk melakukan rekrutmen anggota. Penggunaan media sosial seperti Twitter dan distribusi informasi online telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk merekrut.
Berbagai upaya untuk menghilangkan kelompok ini dari situs media sosial harus menggunakan algoritma komputer yang berbelit-belit dan telah terbukti tidak efektif, kini strategi baru dilakukan dengan pendekatan yang stripped-down.
Hacker secara online telah menciptakan apa yang mereka sebut “pornbots,” akun Twitter yang menampilkan gambar berbau pornografi. Akun ini otomatis menargetkan akun pendukung ISIS, membanjiri profil mereka dengan ratusan akun pornbot.
Akun-akun palsu ini hampir tidak mungkin untuk dilaporkan sebagai spam, karena mereka tidak pernah benar-benar tweet. Gambar seksi memang hadir dalam foto profil dan banner, tapi akun tetap dinyatakan tidak aktif.
Akun salah satu simpatisan ISIS misalnya, biasanya memiliki sekitar 50 pengikut. Dalam hitungan jam, akun dibanjiri oleh lebih dari 800 pornbots. Sejumlah pendukung ISIS telah merespon dengan melakukan privatisasi account mereka, tapi langkah akhirnya merugikan upaya mereka untuk melakukan rekrutmen, sehingga tujuan hacker tercapai.
Tidak jelas siapa hacker yang melakukan ini. Ada yang menduga dilakukan oleh Anonymous, kelompok telah melakukan operasi serupa di masa lalu.
Pada Desember 2105, juga ada kelompok hactivist yang melakukan perang terhadap ISIS di dunia maya. Tetapi siapa pelaku serangan kali ini? belum ada yang bertanggungjawab.