Jejak Karier Muhammad Ali

Jejak Karier Muhammad Ali

5 September 1960

Memenangkan medali emas Olimpiade kelas berat ringan di Roma setelah menang angka melawan Zbigniew Pietrzykowski dari Polandia.

29 Oktober 1960

Membuat debut profesional di kampung halamannya di Louisville, Kentucky, dengan mengalahkan Tunney Hunsaker dalam enam ronde. Tunney kala itu adalah kepala polisi Fayetteville, Virginia Barat.

25 Februari 1964

Dengan rekor 19-0 dia memenangkan gelar kelas berat pada usia 22 dengan mengalahkan Sonny Liston yang menyerah pada ronde keenam dalam pertarungan di Miami Beach.

22 Maret 1967

Setelah delapan kali mempertahankan gelar termasuk dalam tanding ulang dengan Liston dan mantan juara Floyd Patterson, Ali menjatuhkan Zora Folley di ronde ketujuh di New York. Ini adalah laga terakhirnya sebelum dia kehilangan gelar setelah dipenjara karena menolak untuk wajib militer.

26 Oktober 1970

Setelah melewati masa hukuman selama 3,5 tahun, Ali kembali ke ring di Atlanta melawan Jerry Quarry dan menang dengan TKO pada ronde ketiga.

8 Maret 1971

Ali menghadapi Joe Frazier, yang telah menjadi juara kelas berat, dalam pertandingan yang disebut sebagai “pertarungan abad ini” di New York. Kedua orang ini tak terkalahkan akan menjadi pertarungan kecepatan Ali dan kekuatna Frazier. Ali mendominasi ronde-ronde awal tetapi Frazier menguasai bagian akhir dari 15 ronde. Frazir memang angka.

31 Maret 1973

Ali kembali kalah melawan Ken Norton yang memecahkan rahang Ali. Enam bulan kemudian Ali menang dalam pertandingan ulang dengan Norton.

28 Januari 1974

Ali mengalahkan Frazier, yang telah kehilangan gelarnya ke George Foreman, dengan keputusan bulat.

30 Oktober 1974

Dengan status underdog Ali memutuskan pergi ke “Rumble in the Jungle” di Kinshasa, Zaire, melawan Foreman muda dan menakutkan. Ali menggunakan strategi aneh dengan menari-nari dan bertarung dengan menutupi wajahnya menggunakan tangannya serta bersandar di tali dalam strategi yang disebut “rope-a-dope.” Ali membiarkan Foreman memukuli dirinya hingga kelelahan dan kemudian pada ronde kedelapan Ali berbalik menyerang dan memukul jatuh lawan untuk kembali menjadi juara dunia.

1 Oktober 1975

Pertandingan ulang kedua dengan Frazier disebut “Thrilla in Manila” dan suasana panas ketika Ali memanggil Frazier gorila. Ali menang ketika Frazier tidak mampu bertahan hingga 15 ronde. Suhu mendekati 38 derajat celcius dan Ali menyebut pertarungan sebagai yang paling dekat dengan kematian.

15 Februari 1978

Ali berumur 36, kehilangan gelarnya setelah kalah dari Leon Spinks, 25, yang sebelumnya hanya mememangkan tujuh pertarungan profesional setelah memenangkan medali emas di Olimpiade 1976.

15 September 1978

Ali kembali merebut gelar kelas berat kembali dengan mengalahkan Spinks membuatnya orang pertama yang merebut juara dunia tiga kali. Dia kemudian pensiun.

2 Oktober 1980

Pada usia 38 dia mencoba comeback dalam pertarungan gelar melawan Larry Holmes, mantan sparring partner Ali, tetapi keterampilan yang jelas terkikis. Pelatih Ali menghentikan pertarungan setelah 10 putaran. Ini menjadi satu-satunya pertandingan dalam karirnya di mana keputusan tidak diambil oleh Ali.

11 Desember 1981

Laga final Ali kalah saat melawan Trevor Berbick.