Rusia tidak akan memasok sistem rudal pertahanan udara S-400 Triumf yang dibeli China hingga 2018. Saat ini perusahaan masih fokus untuk pengadaan dalam negeri.
“Kami memiliki aturan. Pertama kami menyediakan untuk militer kita sendiri dengan persenjataan dan kemudian kami menjual persenjataan luar negeri. Banyak pelanggan meminta pengiriman untuk pesanan mereka, tapi kami memperingatkan mereka dari frame waktu dan order pengiriman,” kata Kepala Rostec Sergey Chemezov dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia Kommersant yang dikutip Sputnik Jumat 3 Juni 2016.
Pada bulan April, sebuah sumber militer mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Rusia bisa mengirim sistem pertahanan udara S-400 ke China pada akhir 2016.
Vladimir Kozhin, seorang pembantu presiden Rusia pada kerjasama teknis militer diumumkan pada bulan November tahun lalu bahwa Moskow dan Beijing dalam pembicaraan pada pengiriman S-400.
S-400 adalah sistem pertahanan udara generasi terbaru Rusia yang membawa tiga jenis rudal yang mampu menghancurkan target udara dari jarak pendek hingga jarak jauh. Sistem ini mampu melacak dan menghancurkan semua target udara yang ada, termasuk rudal balistik dan rudal jelajah.