Sebuah EA-18G Growler Angkatan Laut AS rusak saat melakukan pendaratan di kapal induk USS John C. Stennis di Laut China Selatan pada 29 Mei 2016. Penyelidikan tengah dilakukan atas insiden tersebut.
Menurut pejabat Angkatan Laut, Growler mengalami di bagian hidung dan sejumlah benda-benda asing dan puing-puing dari dek penerbangan terisap ke dalam mesin. Sedangkan tingkat kerusakan masih sedang dinilai, pesawat saat ini tidak dapat terbang.
Seorang juru bicara untuk Naval Air Forces Pacific, Cmdr. Jeannie Groeneveld, mengatakan kepada Military.com kecelakaan itu terjadi ketika pesawat peperangan elektronik itu berusaha untuk mendarat pada malam hari.
“USS Stennis sedang patroli di Laut China Selatan pada saat itu. Tidak ada yang terluka, dan tidak ada kapal atau pesawat lain yang terlibat dalam kecelakaan itu,” katanya sebagaimana dikutip Military.com Rabu 1 Juni 2016.
Pusat Keamanan Angkatan Laut awalnya memasukan insiden itu sebagai kecelakaan Kelas A yang berarti pesawat seharga US$68 juta itu mengalami kerusakan senilai setidaknya $ 2 juta. Tapi Groeneveld mengatakan klasifikasi itu masih dikaji dan itu bisa diturunkan ke kelas lebih rendah.
Pejabat pemeliharaan kini mengevaluasi kerusakan, katanya, dan menentukan apakah pesawat bisa diperbaiki langsung atau apakah Growler baru akan diterbangkan ke kapal untuk menggantikan pesawat yang rusak.
Stennis dan sayap kapal induk telah beroperasi di Laut China Selatan sejak pertengahan April di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.